Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pertambangan PT Indika Energy Tbk. (INDY) memberikan fasilitas pinjaman kepada sejumlah anak usahanya dengan nilai total US$250 juta atau setara Rp3,81 triliun (kurs Jisdor BI 2 Maret 2023 Rp15.273 per dolar AS) untuk proyek tambang emas.
Sekretaris Perusahaan Indika Energy Adi Pramono dalam keterbukaan informasi menjelaskan bahwa fasilitas pinjaman diberikan kepada PT Indika Inti Corpindo, PT Tripatra Multi Energi, PT Tripatra Engineering, PT Tripatra Engineers and Constructors, dan Tripatra (Singapore) Pte. Ltd. berdasarkan perjanjian yang ditandatangani pada 2 Maret 2023.
“Perjanjian fasilitas ini akan dipergunakan untuk pengembangan dan pembangunan proyek Awak mas dari PT Masmindo Dwi Area. Transaksi ini tidak berdampak material, tetapi akan meningkatkan kinerja Perseroan,” tulis Adi, dikutip Selasa (7/3/2023).
Selain fasilitas pinjaman di atas, INDY dan pihak terkait juga menandatangani surat fasilitas, perjanjian konfirmasi jaminan dan surat tambahan untuk perjanjian antarkreditur.
Perjanjian fasilitas tersebut dijamin secara pari passu berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam Indenture untuk surat utang senior 5,875 persen sebesar US$575 juta dan surat utang senior 8,250 persen sebesar US$675 juta.
Adapun PT Indika Inti Corpindo, PT Tripatra Multi Energi, PT Tripatra Engineering, PT Tripatra Engineers and Constructors, dan Tripatra (Singapore) Pte. Ltd. merupakan anak perusahaan INDY yang 100 persen sahamnya dimiliki secara langsung maupun tidak langsung.
Baca Juga
Sementara itu, proyek Awak mas dari PT Masmindo Dwi Area merupakan bisnis pertambangan emas yang telah menjadi bagian dari INDY sejak 2018. Saat itu, INDY melalui anak perusahaannya yaitu PT Indika Mineral Investindo menandatangani Perjanjian Penyertaan Saham (Subscription Agreement) dengan Nusantara Resources Limited untuk melakukan penyertaan sebesar 33,4 juta lembar.
Nusantara Resources Limited merupakan perusahaan tambang emas yang terdaftar di Bursa Efek Australia dengan simbol ticker NUS.
Dengan harga per saham AUD$23, maka total nilai transaksi tersebut mencapai AUD$7,68 juta. Pembelian saham dilakukan melalui private placement. Dengan terpenuhinya syarat dan kondisi yang diatur dalam perjanjian, Indika Energy menjadi pemegang saham di Nusantara dengan total kepemilikan 19,9 persen.
Selanjutnya, pada 2021, IMI menyelesaikan akuisisi saham tersisa 72,2 persen di Nusantara Resources Limited. Dengan demikian, kepemilikan IMI di Nusantara Resources menjadi 100 persen.