Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja indeks syariah diproyeksi akan mengalami kenaikan yang di atas rata-rata atau outperform pada tahun 2023. Diketahui, saat ini terdapat lima indeks syariah yakni Indeks JII, ISII, IDXMESBUMN, IDXSHAGROWTH, dan JII 70.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) per 1 Maret 2023, secara tahun berjalan atau year to date (ytd), hanya dua dari lima indeks syariah yang mendapatkan capaian positif yakni IDXSHARIAGROWTH naik 2,47 persen dan IDXMESBUMN17 dengan kenaikan 2,10 persen. Sementara itu JII, ISII, dan JII70 mengalami penurunan sebesar 1,77 persen, 2,87 persen, dan 1,54 persen.
Meski demikian, Chief Executive Officer (COO) RHB Sekuritas Thomas Nugroho mengatakan rasio utang perusahaan syariah lebih kecil ketimbang yang non-syariah. Menurut dia dengan rasio utang yang lebih kecil saham-saham syariah tidak akan terlalu terbebani oleh isu kenaikan suku bunga acuan.
“Syariah kan biasanya lebih kecil daripada yang lain kan nilai-nilai itu atau dengan sekarang bunga BI Rate yang terus naik terus dari The Fed juga naik terus bunganya, tentu juga beban mereka untuk kerja operasional tentu tidak bermasalah. Maka dari itu, Indeks Syariah kemungkinan akan outperform dari yang lain. Akan ada bobot yang harus dipertimbangkan,” kata Thomas di Jakarta, Kamis (2/3/2023).
Thomas juga meyakini transaksi syariah bisa menembus 1 persen tahun ini. Thomas menyebutkan hingga akhir 2022 total transaksi Syariah di Bursa Efek Indonesia baru mencapai Rp10,1 triliun atau 0,14 persen dari total transaksi di BEI pada periode yang sama.
Sebelumnya, Research & Consulting Manager Infovesta Utama Nicodimus Anggi Kristiantoro mengatakan prospek saham syariah masih akan berkah pada tahun ini. Dia menyebut sekitar 45 persen konstituen indeks syariah bergerak di sektor Energi, Perbankan syariah, dan konsumen primer.
Baca Juga
“Menurut saya prospeknya untuk semua sektor ini bagus karena mayoritas emiten big caps dalam sektor tersebut mempunyai fundamental yang solid dan prospek bisnis yang bagus,” kata Anggi kepada Bisnis, Rabu (25/1/2023) lalu.
Meski demikian, Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan meski prospek indeks syariah positif tahun ini, performanya masih bisa dikejar oleh indeks non syariah. Hal ini seiring dengan stabilnya kondisi makro ekonomi.
“Prospek tahun ini masih positif, tapi performa nya bisa dikejar oleh indeks non syariah seiring dengan stabilnya kondisi makro,” kata dia.