Bisnis.com, JAKARTA – Prospek saham yang masuk dalam indeks syariah diprediksi masih akan menghasilkan berkah pada tahun ini.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang tahun berjalanan dari kelima indeks syariah, hanya ISSI dan JII70 yang mencatatkan koreksi sejak perdagangan tahun ini dibuka pada 2 Januari 2023.
Terpantau, indeks JII, IDXMESBUMN 17, dam SHAGROW masing-masing naik 0,43 persen, 1,46 persen, dan 1,59 persen sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd). Sementara itu, indeks ISSI dan JII70 masing-masing terkoreksi 0,93 persen dan 0,1 persen ytd.
Research & Consulting Manager Infovesta Utama Nicodimus Anggi Kristiantoro mengatakan kinerja indeks syariah yang positif ditopang oleh kenaikan harga komoditas energi, nikel, timah, hingga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Harga komoditas tersebut, mengalami penguatan selama beberapa waktu terakhir.
“Selain itu ekspektasi positif pasar terhadap fundamental domestik yang masih akan resilient juga membuat saham-saham di sektor keuangan dan konsumen primer yang mendominasi sektor syariah turut menguat,” kata Anggi kepada Bisnis, Rabu (25/1/2023).
Sementara itu, Senior Investment Information Mirae Asset Nafan Aji Gusta menilai performa indeks syariah juga ditopang oleh January effect. Di sisi lain perombakan konstituen pada beberapa indeks syariah juga memegang andil dalam kinerja positif indeks ini.
Baca Juga
Menurut dia, perombakan konstituen menjadi katalis positif tambahan yang membuat apresiasi pergerakan suatu emiten dalam indeks syariah. “Manakala hal ini mempengaruhi kenaikan indeks. Belum lagi (sentimen) perlambatan pertumbuhan ekonomi global tidak seburuk yang diperkirakan,” kata Nafan.
Lebih lanjut, Anggi mengatakan prospek saham syariah masih akan berkah pada tahun ini. Dia menyebut sekitar 45 persen konstituen indeks syariah bergerak di sektor Energi, Perbankan syariah, dan konsumen primer. “Menurut saya prospeknya untuk semua sektor ini bagus karena mayoritas emiten big caps dalam sektor tersebut mempunyai fundamental yang solid dan prospek bisnis yang bagus,” kata dia.
Meski demikian, Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan meski prospek indeks syariah positif tahun ini, performanya masih bisa dikejar oleh indeks non syariah. Hal ini seiring dengan stabilnya kondisi makro ekonomi.
“Prospek tahun ini masih positif, tapi performa nya bisa dikejar oleh indeks non syariah seiring dengan stabilnya kondisi makro,” kata dia.