Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bersiap IPO, Arsy Buana Travelindo (HAJJ) Targetkan Pendapatan Naik 15 Persen

Calon emiten penyedia jasa perjalanan wisata PT Arsy Buana Travelindo (HAJJ) targetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 15 persen pada 2023.
Pengunjung mencari informasi paket perjalanan ibadah umrah pada pameran umrah haji se-Jawa Barat bertajuk Sapuhi Umroh Juara 2020 di Bandung, Jawa Barat, Kamis (27/2/2020). Bisnis/Rachman
Pengunjung mencari informasi paket perjalanan ibadah umrah pada pameran umrah haji se-Jawa Barat bertajuk Sapuhi Umroh Juara 2020 di Bandung, Jawa Barat, Kamis (27/2/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten penyedia jasa perjalanan wisata PT Arsy Buana Travelindo Tbk. (HAJJ) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 15 persen pada 2023, seiring dengan peluang bertambahnya perjalanan umrah dan ibadah haji.

Direktur Keuangan Arsy Buana Travelindo Agung Prabowo mengestimasi pendapatan sepanjang 2022 bisa menembus Rp300 miliar. Naik sekitar 58 persen dibandingkan dengan pendapatan 2021 sebesar Rp189 miliar.

“Kami target tumbuh 15 persen. Memang cukup konservatif, tetapi kami tetap berpandangan peluangnya sangat luas,” kata Agung di Jakarta, Rabu (1/3/2023).

HAJJ tercatat telah mengakomodasi keberangkatan 12.000 jemaah umrah dan haji sepanjang periode 1444 hijriah. Agung memperkirakan jumlah keberangkatan yang diakomodasi pada 1445 hijriah bisa menembus 16.000 orang.

HAJJ sendiri melaporkan permintaan keberangkatan umrah menjelang Ramadan cenderung meningkat dengan persentase kenaikan 30 persen daripada bulan-bulan biasa. Perseroan sejauh ini telah menyepakati kontrak pemesanan akomodasi di Arab Saudi untuk mengantisipasi lonjakan keberangkatan.

HAJJ berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan harga awal Rp140—Rp145 per saham. Berdasarkan prospektus, HAJJ berencana menawarkan sebanyak-banyaknya 687,1 juta (687.100.000) saham atau 29,99 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

HAJJ berpotensi meraup dana maksimal Rp99,62 miliar. Sebanyak 60 persen dari hasil IPO akan digunakan HAJJ untuk melakukan reservasi tiket pesawat. Sementara sisa 40 persen akan digunakan untuk reservasi slot kamar hotel.

HAJJ merupakan perusahaan yang menjalankan usaha di bidang jasa perjalanan wisata yang meliputi perjalanan udara, dan darat. Fokus usaha HAJJ adalah jasa pelayanan wisata religius bagi jemaah ibadah umrah yang dikelola oleh Perusahaan Penyelenggara Ibadah Umrah (PPIU).

HAJJ memiliki kerja sama dengan beberapa pengelola hotel di Mekkah dan Madinah dengan jarak yang cukup dekat dengan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi yaitu sekitar 500 sampai 900 meter. Selain itu, HAJJ juga telah memiliki beberapa surat kesepakatan dengan hotel-hotel di Mekkah dan Madinah.

HAJJ turut melakukan penjualan tiket kepada pihak PPIU untuk tujuan ke Arab Saudi (Jeddah, Mekkah, Madinah) sebagai pendukung dari kegiatan usaha Perseroan yang bekerja sama dengan wholeseller penerbangan.

Melalui layanan Land Arrangement, HAJJ memberikan kepastian kepada jemaah umrah  selama berada di tanah suci. Dari mulai pengurusan Booking Reservation Number, Visa, penjemputan kedatangan, pengurusan transportasi, check-in hotel, melakukan pendampingan aktivitas ibadah umrah di tanah suci (Muthowif) hingga pengantaran kembali jemaah ke tanah air, sehingga jemaah dapat fokus dalam melaksanakan kegiatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper