Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rencana IPO Amman Minerals, OJK: Dokumen Sedang Ditelaah

Proses IPO PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) menurut OJK masih dalam tahap penelaahan dokumen.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHS) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHS) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Kabar rencana penawaran umum perdana saham (IPO/Initial Public Offering) anak usaha PT Medco Energy International Tbk. (MEDC), PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) disebut oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih dalam proses penelaahan dokumen. 

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi mengatakan Amman Minerals telah melakukan pendaftaran dokumen pernyataan pendaftaran BEI ke OJK. Saat ini, Otoritas Jasa Keuangan sedang menelaah dokumen tersebut. 

“OJK sedang menelaah,” kata Inarno dalam acara Konferensi Pers RDK Bulanan, Senin (27/2/2023). 

Meskipun telah menerima dokumen pendaftaran Inarno mengaku tidak dapat mempublikasikan mengenai rincian IPO Amman, seperti nilai IPO dan saham yang ditawarkan. 

“Nilainya baru bisa diketahui secara pasti setelah perseroan memperoleh izin publikasi,” lanjutnya. 

Sebelumnya, pada September 2022 MEDC sempat memberi sinyal akan membawa AMNT melantai di bursa, namun belum bisa menjelaskan terkait kapan waktu IPO tersebut akan dilaksanakan. 

Adapun, pada 2019 silam MEDC juga mengatakan tengah mengkaji kemungkinan IPO untuk AMNT namun waktunya belum memungkinkan. Saat itu, MEDC mengharapkan raihan dana dari IPO AMNT bisa mencapai US$600 juta. 

Sementara itu, mengutip pemberitaan Bloomberg, calon emiten Grup Medco ini mengincar dana sebesar US$1 miliar atau setara dengan Rp15,27 triliun (kurs jisdor Rp15.274). 

Di sisi lain, AMNT baru-baru ini berencana melakukan ekspansi kerja untuk tambang Batu Hijau, bersama dengan anak usahanya, Macmahon Indonesia, untuk menggarap tambang Batu Hijau Fase 8. Dengan dibukanya Fase 8 ini diperkirakan bisa memperpanjang masa tambang AMNT hingga 2028.

Kerjasama tersebut didasari oleh keberhasilan kontrak pertambangan Batu Hijau dan prospek harga tembaga dan emas yang cerah, AMNT memutuskan untuk memperluas tambang Batu Hijau dengan membuka pit yang dikenal sebagai Fase 8. 

Pembukaan pit Fase 8 ini diharapkan bisa memperpanjang masa tambang hingga Juni 2028 sesuai dengan umur tambang yang ada dalam kontrak AMNT dan Macmahon Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper