Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Mendarat di Level Hijau Berkat Taking Profit di Dolar AS

Harga emas berjangka menguat pada akhir perdagangan Selasa pagi WIB, karena dolar AS melemah setelah para pedagang mengambil keuntungan.
Pegawai menunjukan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Rabu (5/1/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai menunjukan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Rabu (5/1/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas berjangka menguat pada akhir perdagangan Selasa pagi WIB, karena dolar AS melemah setelah para pedagang mengambil keuntungan dari kenaikan greenback baru-baru ini.

Melansir dari Antara, kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange terangkat 0,43 persen menjadi US$1.824,90 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di US$1.827 dan terendah di US$1.812.

Harga emas berjangka tergelincir 0,53 persen menjadi US$1.817 pada Jumat (24/2/2023), setelah anjlok 0,80 persen menjadi US$1.826 pada Kamis (23/2/2023), dan turun tipis 0,05 persen menjadi p US$1.841,50 dolar AS pada Rabu (22/2/2023).

Adapun, kontrak berjangka emas kehilangan 23,30 dolar AS atau 1,80 persen pekan lalu. Sementara itu, Dolar AS melemah pada perdagangan Senin (27/2/2023), dengan indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,51 persen menjadi 104,6775.

Data ekonomi yang dirilis Senin (27/2/2023) menghasilkan data beragam sehingga membuat investor bergerak fluktuatif. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa pesanan baru AS untuk barang-barang tahan lama turun 4,5 persen menjadi 272,3 miliar dolar AS pada Januari, menyusul kenaikan 5,1 persen pada Desember. Penurunan pada Januari ini merupakan yang kedua dalam tiga bulan terakhir.

Sementara itu, National Association of Realtors (NAR) melaporkan bahwa indeks penjualan rumah tertunda AS, indikator utama penjualan rumah berdasarkan penandatanganan kontrak, naik 8,1 persen menjadi 82,5 pada Januari, kenaikan bulanan terbesar sejak Juni 2020.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 14,30 sen atau 0,68 persen, menjadi ditutup pada 20,793 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April terangkat 34 dolar AS atau 3,74 persen, menjadi menetap pada 941,90 dolar AS per ounce.

Sementara itu, tim riset MIFX memperkirakan outlook kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve tahun ini setelah data inflasi yang kembali naik baru-baru ini berpeluang menekan turun harga emas.

Mereka berpendapat harga emas berpeluang dijual menguji level support US$1798 selama harga tidak mampu menembus level resistance US$1813.

Akan tetapi, bila mampu bergerak lebih tinggi dari level resistance tersebut maka harga emas berpotensi dibeli menargetkan level resistance selanjutnya ke US$1820.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper