Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suntikan Dana INA dan Uni Emirat Arab ke PGEO Tembus Rp6,75 Triliun

Investasi yang disuntikkan Indonesia Investment Authority (INA) dan perusahaan asal Uni Emirat Arab Masdar ke PGEO tembus Rp6,75 triliun.
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Investasi yang disuntikkan Indonesia Investment Authority (INA) dan perusahaan asal Uni Emirat Arab Masdar dalam penawaran umum perdana saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) ditaksir menembus US$450 juta atau Rp6,75 triliun (asumsi nilai tukar Rp15.000 per dolar AS).

Dalam IPO yang resmi dicatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (24/2/2023), PGEO menawarkan 10,35 miliar saham baru yang mewakili 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan. Dengan harga penawaran Rp875, maka Pertamina Geothermal berhasil menghimpun dana Rp9,05 triliun. 

INA yang merupakan sovereign wealth fund mengambil bagian 5 persen, sementara Masdar sebesar 15 persen menurut keterangan Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana.

“Nilai total transaksi kemungkinan sebesar US$480 juta dengan investasi INA sebesar US$120 juta dan Masar US$360 juta,” kata sumber sebagaimana diberitakan DealStreetAsia.

Baik INA maupun Masdar belum memberi konfirmasi besaran dana yang mereka suntikkan dalam IPO Pertamina Geothermal. Meski demikian, CEO Masdar Mohamed Jameel Al Ramahi mengemukakan investasi strategis di PGEO bakal melengkapi jejak investasi Masdar di Indonesia yang merupakan pasar panas bumi terbesar kedua di Indonesia.

“Kami sangat antusias untuk menambahkan energi panas bumi dalam portofolio energi bersih kami. Ini akan menempatkan kami sebagai pemimpin global dalam menyajikan solusi energi bersih,” kata Mohamed Jameel Al Ramahi.

Sementara itu, Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah mengatakan investasi dalam IPO Pertamina Geothermal Energy menegaskan niat kuat INA untuk berpartisipasi dalam pengembangan sektor hijau.

“Inisiatif ini menjadi investasi pertama INA di sektor energi hijau dan merupakan bentuk dukungan sepenuh hati kami dalam pencapaian komitmen Emisi Nol Bersih pada 2060,” kata Ridha.

INA sebelumnya telah berkolaborasi dengan otoritas investasi Uni Emirat Arab  Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) dalam investasi jalan tol senilai US$3,75 miliar. Kerja sama itu turut melibatkan Caisse de dépôtet placement du Québec (CDPQ) dan APG Asset Management (APG).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper