Bisnis.com, JAKARTA — Entitas PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), PT Adhi Commuter Properti Tbk. (ADCP) menggelontorkan dana sebesar Rp4,1 triliun untuk pembangunan LRT CITY Cikunir. Proyek ini akan diluncurkan pada akhir 2023.
Direktur Utama ADCP Rizkan Firman mengatakan perseroan menargetkan LRT CITY Cikunir dapat diluncurkan pada semester II/2023. Proyek tersebut merupakan hunian dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) seluas 4 hektare.
“Rencana kami akan launch LRT CITY Cikunir di tahun ini. Luasnya sekitar 4 hektare di Cikunir,” ujar Firman kepada Bisnis, Jumat (24/2/2023).
Dia mengatakan dana untuk mengembangkan LRT CITY Cikunir sebesar Rp4,1 T. Return on Investment (ROI) ditargetkan mencapai 17 persen dan Internal Rate of Return (IRR) ditargetkan mencapai 14 persen.
Dia menyebut pendanaan untuk proyek tersebut berasal dari kas perseroan, sedangkan sisanya akan ditutup dengan opsi pendanaan lainnya. Meski demikian, dia enggan membeberkan opsi pendanaan apa yang akan digunakan maupun jumlahnya.
Rizkanjuga menyebut saat ini ADCP memiliki luas lahan kurang lebih 140 hektare di kawasan Jabodetabek. Dia menyebut belum ada rencana penambahan lahan dan lebih fokus untuk pengembangan lahan yang ada.
Baca Juga
“Pengembangan kami memang fokus di Jabodetabek yang berdekatan atau bersebelahan atau menempel dengan stasiun LRT, Commuter Line, dan lain-lain,” katanya.
ADCP merealisasikan transaksi penjualan ADCP yang hampir menembus 2.000 unit sepanjang 2022. Beberapa pengembangan ADCP yang ludes terjual adalah Tower Accordion LRT CITY Jatibening, LRT CITY Tebet, Tower Sapphire Cisauk Point- Member of LRT CITY, dan Cluster Bhumi Anvaya ADHI CITY Sentul.
Selain itu, ADCP juga optimistis dengan penjualan hunian Transit Oriented Development (TOD). Beroperasinya LRT juga akan menjadi stimulus peningkatan penjualan hunian TOD.
ADCP berhasil merealisasikan perolehan kontrak baru sebesar Rp1,2 triliun untuk 1.957 penjualan unit properti sepanjang 2022. Selain kontrak baru, ADCP juga memperoleh recurring business atau bisnis perulang dari pengelolaan hotel dan lainnya.
Capaian Rp1,2 triliun tersebut meningkat 40 persen secara year-on-year (YoY) dibandingkan kontrak baru sepanjang 2021. Kontribusi kontrak baru didominasi oleh apartemen sebanyak 69 persen, rumah tapak 23 persen, dan recurring business 8 persen.
Sementara berdasarkan kawasan, Bogor berkontribusi hingga 42 persen, Bekasi 26 persen, Jakarta 15 persen, Tangerang 11 persen, dan Depok 6 persen.