Bisnis.com, JAKARTA — Emiten properti Grup Sinar Mas, PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp2,5 triliun pada 2023.
Direktur BSDE Hermawan Wijaya mengatakan rata-rata capex yang dianggarkan setiap tahunnya mencapai Rp1,5 triliun. Namun, dia menyebut ada kemungkinan dapat menganggarkan hingga Rp2,5 triliun.
“Maksimum capex Rp2,5 triliun, tapi ya rata-rata sekitar Rp1 triliun sampai Rp1,5 triliun per tahun,” ujar Hermawan di Marketing Office BSD City, Tangerang, Rabu (22/2/2023).
BSDE juga berencana untuk membangun sebuah area perkantoran khusus untuk perusahaan teknologi maupun start up. Area yang disebut sebagai digital hub atau pusat digital tersebut memiliki luas area hingga 25 hektare.
Area tersebut akan memiliki satu gedung perkantoran yang disebut knowledge hub atau pusat pengetahuan. Dana yang akan digelontorkan untuk membangun gedung tersebut berkisar Rp400 miliar sampai Rp500 miliar yang berasal dari kas internal.
Lebih lanjut, dia mengatakan BSDE menyiapkan dana sekitar hingga Rp500 miliar untuk melakukan akuisisi lahan. Estimasi luas lahan yang akan diakuisisi mencapai 40 hektare untuk proyek BSD City, Kota Wisata, dan Grand Wisata.
Baca Juga
BSDE akan menggunakan kas internal untuk melakukan akuisisi lahan tersebut. Hal ini lantaran pinjaman hanya dapat dilakukan untuk pembangunan dan dilarang untuk akuisisi lahan.
“Kalau lihat dari profil neraca kita kan kita masih cash rich,” katanya.
Di samping itu, BSDE juga masih memiliki fasilitas pinjaman dari bank BUMN seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero). (BBNI).
BNI tercatat memberikan kredit senilai Rp1 triliun, sementara Bank Mandiri mengucurkan dana sebesar Rp2,5 triliun. Dia mengatakan pinjaman tersebut dapat digunakan untuk kebutuhan umum dan tidak dibatasi selama tidak untuk pembebasan lahan.
Sebelumnya melalui keterbukaan informasi, Hermawan menjelaskan fasilitas kredit dari Bank Mandiri dapat dimanfaatkan BSDE dengan jangka waktu 60 bulan atau 5 tahun sejak tanggal penandatanganan yang jatuh pada 12 Desember 2022.
Direktur Consumer Banking BNI Corina Leyla Karnalies mengatakan sinergi antara BNI dan BSDE merupakan momen yang tepat untuk mendorong pertumbuhan bisnis, peningkatan performa, dan juga penjualan dari salah satu emiten properti tersebut.
Selain itu, pemberian fasilitas kredit ini merupakan salah satu bentuk komitmen dari emiten bank bersandi BBNI ini untuk mendukung perkembangan bisnis sektor properti di Indonesia.
“Kami sebagai pelaku industri perbankan pun terus mencari peluang untuk mengakselerasi pertumbuhan kinerja sehingga terus dapat mendorong pemulihan ekonomi,” ujarnya.