Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten PT Hoffmen Cleanindo Tbk. secara resmi akan mencatatkan perdana sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Kamis (16/02/2023). Dalam aksi ini perseroan berpotensi mendapat dana maksimal Rp67,6 miliar.
Hoffmen Cleanindo yang akan menggunakan kode KING ini menawarkan 520 juta saham baru yang merupakan saham biasa dengan nominal Rp20 atau sebanyak-banyaknya 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum.
KING menawarkan saham tersebut di rentang harga Rp115 hingga Rp130 per saham. Alhasil, KING berpotensi meraup dana segar dari IPO maksimal Rp67,6 miliar.
Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 260 juta Waran Seri I yang menyertai Saham Baru Perseroan atau sebanyak-banyaknya 12,50 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini disampaikan.
Waran Seri I diberikansecara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang Saham Baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan dan memiliki perbandingan 2:1. Namun, KING belum menetapkan harga Waran Seri I tersebut.
KING menunjuk NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek, penjamin pelaksana emisi efek menjamin seluruh penawaran saham secara kesanggupan penuh (full commitment) terhadap penawaran umum perseroan.
Baca Juga
Seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, akan digunakan untuk modal kerja sebanyak 95 persen, dengan rincian sekitar 83 persen digunakan untuk pembayaran gaji pegawai tidak tetap yang merupakan komponen harga pokok pendapatan Perseroan atas kontrak kerja Perseroan dan 12 persen digunakan untuk pembelian peralatan penunjang.
Sisanya sekitar 5 persen akan digunakan sebagai setoran modal pada anak perusahaan Perseroan yaitu PT Hoffmen Parkindo yang akan digunakan untuk modal kerja dengan rincian 2 persen digunakan untuk pembayaran gaji pegawai tidak tetap yang merupakan komponen harga pokok pendapatan PT Hoffmen Parkindo atas kontrak kerjanya dan sekitar 3 persen digunakan untuk pembelian persediaan peralatan penunjang.
Sedangkan dana yang diperoleh Perseroan dari pelaksanaan Waran Seri I, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja yaitu pembelian peralatan penunjang Perseroan.