Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Data Inflasi AS Jadi Tantangan

Mata uang rupiah kemungkinan melemah setelah bergerak di rentang  Rp15.200 hingga Rp15.280 per dolar AS, jelang pengumuman inflasi AS.
Mata uang rupiah kemungkinan melemah setelah bergerak di rentang  Rp15.200 hingga Rp15.280 per dolar AS, jelang pengumuman inflasi AS. Bisnis/Himawan L Nugraha
Mata uang rupiah kemungkinan melemah setelah bergerak di rentang  Rp15.200 hingga Rp15.280 per dolar AS, jelang pengumuman inflasi AS. Bisnis/Himawan L Nugraha
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA – Mata uang rupiah berisiko kembali melemah terhadap dolar AS pada Selasa (14/2/2023) di tengah penguatan dolar AS jelang rilis data inflasi AS, yang menentukan arah suku bunga The Fed.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memproyeksikan, pada perdagangan hari ini mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, tetapi ditutup melemah di rentang  Rp15.200  hingga Rp15.280 per dolar AS.

"Rupiah berisiko melemah hari ini," jelasnya dalam publikasi riset.

Sebelumnya pada Senin (13/2/2023), rupiah ditutup melemah 78 poin atau 0,47 persen ke posisi Rp15.212 per dolar AS, sedangkan indeks dolar AS menguat 0,02 persen ke posisi 103.558. Rupiah ditutup melemah bersama seluruh mata uang Asia Pasifik. 

Yen Jepang terpantau melemah 0,56 persen, Dolar Hong Kong melemah 0,0002 poin, Dolar Singapura juga terpantau melemah tipis yaitu 0,07 persen. Sementara itu, Dolar Taiwan melemah 0,39 persen, Won Korea melemah 1,01 persen dan Peso Philipina melemah 0,63 persen. 

Kemudian Rupee India terpantau loyo 0,22 persen, Yuan China melemah 0,16 persen, Ringgit Malaysia melemah 0,55 persen serta Bath Thailand melemah 0,30 persen. 

Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS naik terhadap mata uang lainnya, karena investor semakin khawatir tentang laporan inflasi AS minggu ini, yang dapat menunjukkan angka yang lebih tinggi dari perkiraan pasar. Hal ini menguatkan adanya peluang lebih banyak pengetatan moneter oleh Federal Reserve.

“Karena data terus menunjukkan momentum positif AS, dolar berada pada kecepatan untuk kenaikan mingguan kedua terhadap sekeranjang enam mata uang, kenaikan yang belum pernah terlihat sejak Oktober,” katanya dalam riset harian.

Sementara itu, dari dalam negeri, Ibrahim mengatakan pasar terus memantau perkembangan pemulihan ekonomi Indonesia di tahun 2023. 

Salah satu kunci utama agar Indonesia dapat bertahan dari hantaman ketidakpastian global dan ancaman resesi adalah penguatan pasar domestik dan hilirisasi industri. IMF sendiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global pada 2022 akan mencapai 3,4 persen dan tumbuh melambat menjadi 2,9 persen pada 2023. 

Kemudian meningkat menjadi 3,1 persen pada 2024. Namun ancaman resesi global perlu diwaspadai. Pasalnya resesi global berpotensi menurunkan permintaan ekspor karena menurunnya permintaan global dan risiko kenaikan harga bahan baku impor.

Simak pergerakan rupiah hari ini secara live.

15:05 WIB
Rupiah menguat bersama IHSG

Rupiah ditutup naik 38 poin atau 0,25 persen menjadi Rp15.166,5 per dolar AS.

Indeks dolar AS naik 0,14 persen ke level 103,197.

12:43 WIB
Rupiah masih kokoh

Pukul 12.42 WIB, rupiah naik 36 poin atau 0,24 persen menjadi Rp15.168,5 per dolar AS.

Indeks dolar AS turun 0,2 persen ke level 103,141.

09:03 WIB
Rupiah dibuka naik

Pukul 09.00 WIB, rupiah dibuka naik 17 poin atau 0,11 persen menjadi Rp15.187,5 per dolar AS. Rupiah menguat bersama mata uang Asia lainnya.

Indeks dolar AS turun 0,12 persen ke level 103,224.


Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper