Bisnis.com, JAKARTA — PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) menargetkan nilai kontrak baru sebesar Rp6,69 triliun pada 2023. Angka tersebut naik 22 persen dari realisasi Rp5,47 triliun sepanjang 2022.
Direktur Utama WEGE Hadian Pramudita mengatakan mayoritas target perseroan berasal dari pemerintah sebesar Rp4,57 triliun atau sekitar 68,21 persen. Kemudian dari BUMN sebesar Rp918,60 miliar atau setara 13,72 persen, dan swasta sebesar Rp1,12 triliun atau setara 18,07 persen.
“WEGE optimis target perseroan 2023 dapat tercapai karena perseroan memiliki pasar yang jelas dan didukung strategi baik operasional maupun pemasaran dan diperkuat dengan eknologi dan inovasi yang telah dilakukan WEGE,” ujar Hadian dalam siaran pers, Selasa (14/2/2023).
Selain itu, WEGE menargetkan penjualan mencapai Rp5,10 triliun pada 2023. Sementara laba bersih ditargetkan menembus Rp251,36 miliar.
Demi mencapai target tersebut WEGE akan mengejar proyek terutama pada pemerintah, penggunaan dan pengaplikasian BIM (Building Information Modelling) ke proyek-proyek WEGE, mengimplementasi proses manajemen risiko pada seluruh proyek WEGE, dan menjadi perusahaan dengan Industri Konstruksi 4.0.
Selain itu, WEGE juga akan melakukan pengembangan produk dan juga riset dan pengembangan Modular sebagai diferensiasi produk sekaligus rantai pasokan dalam bisnis utama. WEGE juga akan mengembangkan proses manajemen risiko pada seluruh proyek.
Baca Juga
WEGE juga menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp266,10 miliar. Sebanyak Rp180 miliar atau 67,64 persen akan digunakan untuk modal yang dialokasikan, kemudian sebanyak Rp86,10 miliar atau 32,36 persen untuk alokasi Investasi Transformasi digital dan support Industri Konstruksi 4.0.
Adapun WEGE mencatatkan kontrak baru sebesar Rp5,47 triliun per Desember 2022. Capaian tersebut naik 98 persen dari realisasi Rp2,76 triliun pada 2021.
Pada tahun 2022, WEGE berhasil mendapatkan kontrak baru Hunian pekerja IKN Modular dengan nilai mencapai Rp419 miliar dan proyek Gedung Kemenko Marves sebesar Rp 672 miliar. Nilai total proyek IKN yang didapat mencapai Rp1,09 triliun.
Per Desember 2022, komposisi kontrak baru antara lain diperoleh dari proyek Gedung Fasilitas Pengembangan Produk PT Bio Farma, dan proyek Bio Farma Renovasi Fasilitas Adenovirus Gedung No.14.
Kemudian untuk kontrak dari sektor pendidikan terdapat proyek Gedung 1 dan 2 ITB Innovation Park (IIP) Bandung Teknopedia, dan Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar, (KSO WIKA)
Kemudian terdapat kontrak untuk pembangunan rumah sakit seperti RSUD Kalideres, Proyek RS UPT Vertikal Surabaya.
Berikutnya terdapat proyek untuk Bandara Kediri fase 2, Revitalisasi Terminal VIP Bandara Halim, MFH Koridor dan Roof Garden di Koperbi, dan Masjid AlHidayah Tahap 1-Bogor,
Lalu terdapat pembangunan gedung KEMENKO Paket 1 (Kemenkomarves) IKN, Resort Villa Siwa Clift Lombok Mandalika, Stasiun KCIC Padalarang, serta Khay Ming School Surabaya serta proyek lainnya dari lini bisnis Modular dan Konsesi.