Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Emiten Rokok: GGRM, HMSP dan WIIM Berguguran Sesi I

Mayoritas saham produsen rokok terparkir di zona merah pada penutupan sesi pertama perdagangan hari ini. Saham GGRM, HMSP dan WIIM terpantau kompak turun.
Gedung PT. Gudang Garam/gudanggaramtbk.com
Gedung PT. Gudang Garam/gudanggaramtbk.com

Bisnis.com, JAKARTA — Mayoritas saham emiten produsen rokok mengakhiri perdagangan sesi pertama hari ini, Senin (13/2/2023), di zona merah dengan saham PT Wismilak Inti Makmur Tbk. (WIIM) memimpin penurunan kelompok ini.

Mengutip RTI Business pukul 11.30, Saham WIIM terkoreksi paling dalam dengan penurunan 2,89 persen saat membawa harga sahamnya ke 840. WIIM terpantau bergerak di rentang 810—865 dengan frekuensi transaksi mencapai 815 kali. Sebanyak 4,06 juta saham WIIM diperdagangkan dan total nilai transaksi mencapai Rp3,41 miliar.

Selanjutnya saham PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) terkoreksi koreksi 2,61 persen ke posisi 26.125. GGRM terpantau bergerak di rentang 26.000—27.125 dengan frekuensi transaksi mencapai 2.282 kali. Sebanyak 976 ribu saham GGRM diperdagangkan dan total nilai transaksi menyentuh Rp25,94 miliar.

Saham PT H.M. Sampoerna Tbk. (HMSP) menyusul dengan penurunan 1,84 persen sehingga parkir di 1.065 per saham. Saham HMSP diperdagangkan 1.850 kali dengan total nilai transaksi Rp16,63 miliar di rentang harga 1.050—1.090.

Adapun saham PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) terpantau stagnan pada di di level 286 per saham. Saham emiten dengan kapitalisasi Rp269,05 miliar itu diperdagangkan di rentang harga 280—288 dalam 133 transaksi dengan nilai total Rp83,70 juta.

Sementara mayoritas emiten tembakau tersebut berada di zona merah, IHSG terpantau naik 0,34 persen atau 23,54 poin menjadi 6.903,86 pada akhir sesi I. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.871-6.915. Tercatat, 253 saham menguat, 260 saham melemah, dan 196 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau berada di Rp9.544,22 triliun.

Sebelumnya, Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam riset menyebutkan IHSG berpotensi konsolidasi dalam rentang 6.830–6.960 pada perdagangan hari ini. Pergerakan IHSG akan dipengaruhi sentimen penantian pasar terhadap hasil rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI).

Phintraco Sekuritas menyebutkan area konsolidasi IHSG masih terjaga di kisaran 6.830–6.960, setelah bergerak kembali ke atas MA20 6.845 dengan lower shadow yang panjang.

“Potensi masih akan cenderung sideways di kisaran level tersebut," tulis tim riset Phintraco dikutip Senin (13/2/2023).

Data Inflasi Januari Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis pada 14 Februari 2023 mendatang akan menjadi salah satu sentimen eksternal pergerakan IHSG hari ini.

Phintraco menyebutkan Kepala The Fed Jerome Powell sempat menyatakan bahwa inflasi telah menurun, akan tetapi kekhawatiran pengetatan The Fed masih akan lebih agresif membayangi pelaku pasar.

Sementara itu, sentimen dari dalam negeri datang dari antisipasi pelaku pasar menjelang rilis data neraca perdagangan serta data ekspor dan impor Januari 2023 pada 15 Februari 2023.

Pelaku pasar juga mengantisipasi RDG BI pada 16 Februari 2023. Kedua data tersebut diharapkan dapat mendorong penguatan nilai tukar rupiah ke bawah Rp15,000 per US$. Sebagai informasi, nilai tukar Rupiah berada di Rp15.130 per dolar AS pada Jumat (10/2/2023) sore.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper