Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Federal Reserve Christopher Waller memperingatkan risiko investasi kripto, dengan memberi tahu pembeli jika mereka sewaktu-waktu dapat kehilangan nilai investasi pada kelas aset tersebut.
Mengutip Bloomberg, Minggu (12/2/2023), Waller menyinggung soal kripto saat membuka konferensi Global Interdependence Center pada Jumat (10/2/2023) waktu Amerika Serikat. Pada saat yang sama beberapa jam kemudian, Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker mempresentasikan data survei yang menunjukkan bahwa terlepas dari risiko tersebut, cryptocurrency kemungkinan akan tetap diminati.
Dalam beberapa bulan terakhir industri kripto telah diguncang oleh kerugian besar bagi investor, termasuk kasus kebangkrutan bursa kripto, pemberi pinjaman dan platform pembayaran, dan kasus pengadilan tingkat tinggi termasuk kasus pidana terhadap pendiri FTX Sam Bankman-Fried.
Regulator Amerika termasuk bank sentral The Fed telah memberi tahu para bankir bahwa mereka harus lebih berhati-hati tentang risiko penipuan.
Dalam sambutannya pada konferensi Global Interdependence Center, Waller mengatakan sejauh ini limpahan ke sistem keuangan yang lebih luas masih dalam kategori minimal. Ia menegaskan sangat penting bagi regulator untuk memastikan pengurangan risiko stabilitas keuangan yang terkait dengan tekanan di industri kripto.
Pada saat yang sama, katanya, bank yang mempertimbangkan keterlibatan dalam cryptocurrency harus memenuhi persyaratan KYC atau prisip know your customer dan anti pencucian uang. Para bankir harus memastikan mereka memantau model bisnis pelanggan dan sistem manajemen risiko sehingga bank tidak dibiarkan menanggung risiko rugi jika ada krisis kripto.
Baca Juga
Waller memiliki peringatan yang lebih keras lagi bagi para pedagang mata uang kripto. Ia menyebut kripto sebagai aset yang tidak memiliki nilai intrinsik, dan mata uang kripto berisiko.
"Jika orang ingin memegang aset seperti itu, maka lakukanlah. Namun, jika Anda membeli aset kripto dan harganya menjadi nol di beberapa titik, jangan kaget dan jangan berharap pembayar pajak untuk menyosialisasikan kerugian Anda,” kata Waller.
Meski begitu, menurut data yang dipaparkan Harker dari sebuah survei yang dilakukan pada Oktober 2022, setidaknya sebagian orang Amerika tetap tertarik pada ide kripto. Pembeli kripto sebagian besar tetap laki-laki, mayoritas generasi muda dan lebih kaya daripada rata-rata orang Amerika, sementara kelompok konsumen kulit hitam dan Hispanik terwakili secara tidak proporsional.
“Kekuatan investasi dan eksperimen sebagai alasan untuk berpartisipasi di pasar tetap stabil dan kelompok sosial ekonomi yang paling mungkin memperoleh cryptocurrency tidak berubah secara material. Pola-pola ini tampaknya menunjukkan bahwa cryptocurrency akan tetap diminati oleh konsumen tertentu meskipun musim dingin kripto melanda baru-baru ini,” kata Harker.
Namun, hanya 40 persen dari pemilik kripto yang disurvei pada Oktober 2022 mengatakan mereka berencana untuk membeli lebih banyak. Persentase itu turun dari lebih dari setengahnya dari survei serupa Januari 2022.