Bisnis.com, JAKARTA – Non fungible token (NFT) merupakan salah satu investasi digital yang menyita perhatian pada 2021. Ketika itu ekspektasi pelaku pasar kripto sangat tinggi terhadap NFT yang digandrungi investor muda, termasuk generasi Z.
Pada 2022, guncangan di pasar kripto akibat kasus-kasus dramatis, mulai dari kegagalan stablecoins Terra Luna hingga kebangkrutan bursa FTX membuat investor menilai ulang potensi dan risiko kripto serta NFT. Namun, aset digital ini belum sepenuhnya ditinggal investor.
Saat ini, NFT masih memiliki penggemarnya sendiri dan secara global beberapa koleksi NFT papan atas tetap mempertahankan reputasi baik mereka.
Adapun fenomena NFT di Indonesia sempat melambungkan username Ghozali Everyday dengan NFT swafotonya pada awal 2022. Selain itu, seorang siswa SMA 2 Kediri bernama Bevan Pramudito juga mengklaim menggali pundi-pundi keuntungan dari investasi NFT.
Bevan mengaku ia sudah tertarik dengan investasi sejak SMP. Ketika itu ia belajar sendiri secara otodidak melalui YouTube maupun baca buku.
"Aku belajar NFT mulai Januari 2021 sejak baca biografi Metakovan, orang yang beli $69 Million Beeple NFT,” jelas Bevan dalam video di akun Instagram resmi @bevanpramudt, dikutip Sabtu (11/2/2023).
Baca Juga
Menurut Bevan, NFT memang masih berada pada tahap awal, tetapi dunia NFT memiliki masa depan cerah. Itu sebabnya ia tergerak mengulik lebih dalam dan tidak ragu untuk berinvestasi.
Meski begitu, butuh waktu hampir setahun sampai ia berani berinvestasi pertama kali. Pada 29 Desember 2021 ia membeli 0,4 ETH (Ethereum) atau setara dengan Rp14 juta.
Dalam satu bulan lebih, Bevan mengklaim bisa melipatgandakan modalnya menjadi ratusan juta rupiah. Ia juga menyebutkan beberapa NFT yang mendapat gain terbesar. Bahkan, ada NFT yang ia beli dan jual kembali dengan kenaikan harga sampai 2.000 persen hanya dalam 2 hari.
Bevan mengaku sudah bisa menghasilkan uang sendiri untuk memodali investasi pertamanya sejak duduk di bangku SMP.
“Main game, developing game server, sampai 3D model texturing aku lakukan. Setelah itu aku beralih ke streaming dan lanjut ke NFT,” tutur Bevan.
Ia pun sempat bekerja sebagai moderator Project NET Baliverse. Dirinya juga mengandalkan komunitas mata uang kripto untuk memperoleh lebih banyak informasi tentang meraih keuntungan lewat NFT.
“Jika pelaku NFT memahami minat pasar, investasi yang ditanamkan tidak terbuang sia-sia,” jelas Bevan.
Berdasarkan penelusuran Bisnis di halaman LinkedIn, Bevan tercatat sebagai pendiri Orient Globalindo sejak Oktober 2021 dengan fokus bisnis pada komoditas ekspor dari Indonesia. Selain itu, dia juga menjadi moderator akun Bali United sejak Desember 2021 hingga sekarang.