Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Manajer Investasi Gemar Koleksi Obligasi Pemerintah

salah satu alasan manajer investasi gemar koleksi obligasi pemerintah adalah karena tingkat inflasi yang sudah mulai menurun.
Ilustrasi OBLIGASI. Bisnis/Abdullah Azzam
Ilustrasi OBLIGASI. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan Manajer Investasi masih akan melanjutkan tren mengkoleksi portofolio surat utang negara (SUN) yang diterbitkan pemerintah pada tahun ini.

Direktur Utama Pinnacle Persada Investama Guntur Putra mengatakan sejak akhir 2022, perusahaannya gencar menambah portofolio berupa surat utang negara.

"Untuk di bond, termasuk obligasi pemerintah, appetite kami dari akhir tahun lalu sudah cukup positif dan kami cukup bullish, walaupun di tengah kondisi ketidakpastian, dan potensi resersi global," kata Guntur kepada Bisnis, Kamis (6/2/2023).

Alasan pihaknya mengoleksi obligasi pemerintah karena tingkat inflasi yang cenderung mengalami penurunan. Misalnya, tingkat inflasi di Amerika Serikat yang cenderung menurun.

Dengan penurunan inflasi, kata Guntur, tren kenaikan suku bunga akan terbatas. Hal ini menjadi salah satu katalis positif di pasar obligasi.

"Yield secara overall mungkin mengalami penurunan dan harga obligasi mulai naik. Dengan kondisi ini tentunya reksadana pendapatan tetap sangat menarik untuk dilihat," katanya.

Sementara itu, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto menyebutkan gairah untuk mengkoleksi obligasi pemerintah bergantung dari karakter masing-masing produk reksa dana perusahaan.

Dia memaparkan Panin Asset Management memiliki Panin Gebyar Indonesia II memiliki kebijakan berinvestasi di obligasi pemerintah sebesar 100 persen. Selain itu, lanjut Rudiyanto, Panin Dana Utama Plus II komposisi oblohaso pemerintahnya mencapai 40 persen hingga 70 persen.

Kemudian ada Panin Dana Pendapatan Berkala dengan komposisi obligasi pemerintah 30 persen - 50 persen dan Panin Dana Pendapatan utama 10 persen - 30 persen.

"Obligasi pemerintah memang memiliki yield yang lebih kecil dibandingkan dengan obligasi korporasi. Namun, relatif lebih likuid dalam konteks mudah diperjualbelikan," katanya.

Di sisi lain Pinnacle mengaku pihaknya memiliki produk reksa dana dengan underlying hampir 100 persen obligasi pemerintah. Guntur menyebut portfolio reksadana tersebut komposisi obligasi pemerintah sudah berada di atas 90 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper