Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aset Kripto Masih Bullish, Sentimen The Fed Masih Jadi Bahan Bakar

The Fed akan tetap mempertahankan sikap kebijakan moneternya dengan ketat dan ini dapat memengaruhi harga aset kripto.
Ilustrasi sistem blockchain apa aset kripto/Istimewa
Ilustrasi sistem blockchain apa aset kripto/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Pasar kripto masih bergerak positif terhadap berbagai faktor makroekonomi yang dapat mempengaruhi pergerakan harga dari aset kripto

Berdasarkan data coinmarketcap.com, Rabu (8/2/2023), pukul 21.32 WIB, harga Bitcoin (BTC) turun 0,04 persen selama sepekan terakhir, tetapi dalam 24 jam terakhir menguat 0,35 persen ke harga US$23.070,49. Sementara itu, Ethereum (ETH) menguat 5,54 persen selama sepekan terakhir dan menguat 1,91 persen dalam 24 jam terakhir.

Koin yang tengah menjadi primadona pun bermunculan macam SingularityNET (AGIX), The Graph (GRT), WOO Network (WOO), hingga ImmutableX (IMX) yang masing-masing menguat 188,46 persen, 115,52 persen, 50,49 persen, dan 49,64 persen.

The Fed menyatakan akan ada beberapa kenaikan suku bunga lagi sebelum menghentikan kebijakan pengetatan ekonomi. The Fed membutuhkan lebih banyak data lagi sebelum dapat menyatakan kemenangan dari kenaikan inflasi dan mampu mengembalikan inflasi ke angka 2 persen seiring dengan berjalannya waktu.

Selain data mengenai suku bunga yang memberikan dampak terhadap pasar kripto dan saham, investor juga perlu memperhatikan data mengenai tingkat pengangguran. Data terkini mengenai tingkat pengangguran di AS menurun menjadi 3,4 persen yang merupakan angka tingkat pengangguran terendah sejak 1969.

Chief Marketing Officer Pintu Timothius Martin mengungkapkan The Federal Reserve (Fed) mengumumkan kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) sebanyak 25 basis point (bps) atau sebesar 4,5--4,75 persen.

“Angka tersebut menunjukkan bahwa The Fed akan tetap mempertahankan sikap kebijakan moneternya dengan ketat di mana hal tersebut dapat memengaruhi harga aset kripto dan investor tetap perlu berhati-hati dalam pengambilan keputusan,” jelasnya dalam keterangan resmi, Rabu (8/2/2022).

Pasar kripto merespons positif terhadap pengumuman suku bunga The Fed di mana Bitcoin (BTC) berhasil menembus angka US$24.000. Setelah itu mengalami koreksi yang menandakan breakout yang gagal meskipun terdapat permintaan yang tinggi.

BTC masih perlu menembus titik dukungan untuk mendapatkan konfirmasi bull run selanjutnya. Titik dukungan setidaknya ada di harga US$22.500 dan US$20.000. Sementara resistensi masih di kisaran US$24.000 dan US$25.000.

“Terlepas dari pergerakan harga kripto, potensi aset kripto dan blockchain semakin besar. Berbagai perusahaan global sudah melirik, di antaranya baru-baru ini Premier League bekerja sama dengan Sorare sebuah game crypto sepak bola fantasi, serta masih banyak lagi perusahaan lainnya. Inovasi dunia cryptocurrency tidak dapat dihentikan perkembangannya,” ungkap Timo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper