Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian BUMN kembali menegaskan minatnya dalam menambah kepemilikan saham di PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) melalui Holding Industri Pertambangan atau MIND ID. Wacana penambahan 11 persen saham INCO disebut masih menunggu harga yang tepat.
Staff Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan keseriusan pemerintah soal hilirisasi mendorong minat MIND ID untuk menambah kepemilikan saham INCO.
“Vale [INCO] kita ikut pemerintah saja, karena ada niat pemerintah untuk masuk, kita sangat serius hilirisasi. Kalau pemerintah minta kita masuk, kita masuk,” katanya, Jumat (3/2/2023).
Arya mengatakan MIND ID memang berminat menambah kepemilikan saham INCO jika negosiasi harga yang dilakukan dengan emiten nikel tersebut menemui kesepakatan.
“Kita minat menaikkan saham MIND ID di Vale, pasti minat karena fokus hilirisasi kita ambil Vale juga sebagian. Kita berminat kalau harga cocok,” jelasnya.
Mengenai biaya akuisisi, Arya mengatakan MIND ID akan mempersiapkan dana tersebut.
Baca Juga
Pengamat BUMN Universitas Indonesia Toto Pranoto mengatakan MIND ID dapat menggunakan beberapa alternatif. Di antaranya dari sumber kas internal,hasil dari melambungnya harga komoditi dalam 2 tahun terakhir atau melalui right issues anak perusahaan.
Sebelumnya, MIND ID berencana menambah kepemilikan saham INCO sebesar 11 persen melalui divestasi.
INCO melakukan divestasi dalam rangka memperpanjang Kontrak Karya menjadi Izin Usaha pertambangan Khusus (IUPK) yang mengaruskan INCO mendivestasi 51 persen sahamnya.
MIND ID tercatat memiliki 20 persen saham INCO sejak 2020. Akuisisi yang dilakukan holding indutri pertambangan tersebut bernilai US$290 juta.
Toto Pranoto mengatakan penguasaan saham di INCO ini penting buat prospek masa depan bisnis nikel dan produk turunannya.
“Semakin besar share BUMN di smelter nikel dan juga industri baterai listrik maka jaminan pasokan nikel juga sangat dibutuhkan,” kata Toto menjawab pertanyaan Bisnis, Jumat (3/2/2023).
Senada, Analis Phintraco Sekuritas Rio Febrian menyebutkan kepemilikan saham INCO oleh BUMN memberikan keuntungan secara jangka panjang.
“Bagi BUMN tentunya akan memberikan feedback berupa pemasukan yang akan lebih besar yang diperoleh dari laba INCO,” katanya.
Sementara itu, dengan masuknya MIND ID ke INCO, kata Rio, dapat menjadi modal bagi INCO untuk melakukan ekspansi di pembangunan pabrik-pabrik nikel atau ekspansi yang memfokuskan ke pengolahan nikel.
“Dengan adanya pemasukan dari MIND ID, INCO bisa lebih fokus untuk pembangunan usaha disitu, jadi diversifikasi usaha secara long term lebih menjanjikan apalagi industri baterai EV,” imbuhnya.
Direktur Avere Investama, Teguh Hidayat menyampaikan pemerintah berniat menjadikan INCO sebagai BUMN meski butuh waktu yang tidak sebentar. Jika MIND ID berhasil merealisasikan penambahan 11 persen saham INCO maka itu merupakan progres yang cukup baik.
“karena ini balik lagi soal negosiasi, kalau saham pemerintah bisa lebih besar, ujung-ujungnya INCO akan disuruh bangun smelter nikel, mendukung hilirisasi,” ucap teguh.