Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Melemah ke Rp14.998 Jelang Pengumuman The Fed

Nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,05 persen atau 8 poin ke level Rp14.998 per dolar AS. Pelemahan terjadi jelang rapat The Fed tentang suku bunga acuan.
Pegawai merapikan uang Rupiah di kantor cabang BNI, Jakarta, Rabu (28/9/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai merapikan uang Rupiah di kantor cabang BNI, Jakarta, Rabu (28/9/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka melemah pada perdagangan hari ini Rabu (1/2/2023). Pelemahan rupiah terjadi jelang pengumuman the Fed mengenai kebijakan suku bunga.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka melemah 0,05 persen atau 8 poin ke level Rp14.998. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,03 persen ke level 102,12.

Sejumlah mata uang kawasan Asia yang turut dibuka melemah adalah ringgit Malaysia turun 0,57 persen, rupee India turun 0,52 persen, baht Thailand turun 0,36 persen, dolar Singapura turun 0,02 persen, dan dolar Hong Kong turun 0,01 persen.

Mata uang Asia yang dibuka menguat terhadap dolar AS pagi ini adalah peso Filipina naik 0,14 persen, yuan Cina naik 0,09 persen, dolar Taiwan naik 0,05 persen, dan won Korea Selatan naik 0,04 persen.

Analis Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan rupiah kemungkinan masih berkonsolidasi dalam kisaran sempit jelang pengumuman Federal Reserve. Pelaku pasar masih mewaspadai kemungkinan kejutan dari pengumuman the Fed.

“Pasar juga mengantisipasi pernyataan Gubernur Bank Sentral Jerome Powell apakah akan memberikan sinyal bahwa kebijakan moneter AS masih akan ketat tahun ini,” ujar Ariston kepada Bisnis, Rabu (1/2/2023).

Lebih lanjut, Ariston mengatakan turunnya pertumbuhan gaji berdasarkan data perekonomian AS telah membantu penekanan dolar AS terhadap mata uang lainnya. Selain itu, pulihnya perekonomian kawasan Eropa dan Cina memberi sentimen positif ke aset berisiko termasuk rupiah.

Dari dalam negeri, data inflasi Indonesia menunjukkan inflasi masih terkendali sehingga dapat mendukung penguatan rupiah. Ariston memproyeksikan rupiah bergerak pada rentang Rp14.970 hingga Rp15.000 pada hari ini.

Sebelumnya Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam riset hariannya mengatakan dolar AS mengalami kenaikan sehari sebelum pengumuman suku bunga The Fed. Sementara itu pergerakan euro didorong oleh data inflasi tinggi yang tidak terduga menjelang pertemuan Bank Sentral Eropa pada Kamis (2/2/2023) waktu setempat.

Bank Sentral AS diperkirakan akan menaikkan suku bunga dengan tambahan 25 basis poin pekan ini. Kehatian-hatian pasar menjelang pengumuman suku bunga membuat dolar cenderung tertekan.

Pedagang berjangka dana Fed memperkirakan suku bunga acuan Fed mencapai puncaknya pada 4,94 persen pada Juni 2023, naik dari 4,33 persen saat ini. The Fed diramal akan mulai memangkas suku bunga menjadi 4,53 persen pada Desember 2023. Proyeksi ini kontras dengan komentar dari pejabat Fed yang mengatakan bahwa mereka perlu mempertahankan suku bunga di wilayah terbatas untuk jangka waktu tertentu demi menurunkan inflasi.

Dari dalam negeri, pemerintah masih memperhatikan perkembangan kondisi ekonomi global. Dengan target pertumbuhan di 2023, sejumlah upaya ditempuh untuk menjaga gerak ekonomi. Salah satunya melalui belanja dalam negeri yang didorong untuk konsumsi dan investasi. Beberapa sektor juga diharapkan untuk merealisasikan belanja modal.

Selain itu, Dana Moneter Internasional atau IMF juga menaikkan proyeksi ekonomi global tahun ini menyusul melandainya inflasi. Ekonomi diperkirakan tumbuh 2,9 persen pada 2023. Proyeksi tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan prospek yang dirilis pada Oktober 2022 sebesar 2,7 persen, tetapi melambat daripada kenaikan 2022 yang ditaksir mencapai 3,4 persen.

Melihat serangkaian dinamika ini, Ibrahim memperkirakan IHSG pada perdagangan Rabu (1/2/2023) akan dibuka berfluktuatif, tetapi ditutup melemah di rentang Rp14.970—Rp15.040 per dolar AS.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper