Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Emiten Alat Berat Hexindo (HEXA) Naik jadi Rp6,15 Triliun Akhir 2022

Sepanjang April—Desember 2022, HEXA mencetak pendapatan bersih sebesar US$410,35 juta atau sekitar Rp6,15 triliun (asumsi nilai tukar Rp15.000 per dolar AS).
Excavator Hitachi dan BELL Articulated Dump Trucks. Dua produk milik PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (HEXA). Sepanjang April—Desember 2022, HEXA mencetak pendapatan bersih sebesar US$410,35 juta atau sekitar Rp6,15 triliun (asumsi nilai tukar Rp15.000 per dolar AS). /Istimewa
Excavator Hitachi dan BELL Articulated Dump Trucks. Dua produk milik PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (HEXA). Sepanjang April—Desember 2022, HEXA mencetak pendapatan bersih sebesar US$410,35 juta atau sekitar Rp6,15 triliun (asumsi nilai tukar Rp15.000 per dolar AS). /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten alat berat Grup Hitachi, PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (HEXA) membukukan kenaikan pendapatan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada Desember 2022.

Sepanjang April—Desember 2022, HEXA mencetak pendapatan bersih sebesar US$410,35 juta atau sekitar Rp6,15 triliun (asumsi nilai tukar Rp15.000 per dolar AS). Pendapatan tersebut naik 32,85 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar US$308,87 juta.

Kenaikan penjualan terjadi di semua segmen. Dengan kontribusi terbesar berasal dari penjualan alat berat ke pihak ketiga yang mencapai US$249,92 juta. Angka itu naik 38,67 persen dibandingkan dengan penjualan akumulasi April—Desember 2021 sebesar US$180,21 juta.

Di tengah kenaikan pendapatan tersebut, laba tahun berjalan HEXA mengalami penurunan dari US$38,90 juta atau sekitar Rp583,59 miliar pada April—Desember 2021 menjadi US$34,98 juta atau Rp524,75 miliar sepanjang April—Desember 2022.

Penurunan laba HEXA tidak terlepas dari kenaikan pada beban pokok penghasilan yang mencapai 43,16 persen dari US$227,20 juta menjadi US$325,27 juta. Beban penjualan juga mengalami kenaikan dari US$15,17 juta menjadi US$19,92 juta.

Penyumbang kenaikan beban pokok penghasilan berasal dari naiknya biaya pembelian alat berat dan suku cadang dari pemasok. Pembelian dari Hitachi Construction Machinery Indonesia naik 49,67 persen menjadi US$193,55 juta, dari US$129,31 juta di periode sebelumnya.

Pembelian dari Hitachi Construction Machinery Asia and Pacific juga melesat hingga 138,17 persen secara tahunan menjadi US$188,45 juta dibandingkan dengan US$79,12 juta di April—Desember 2021.

Adapun total aset HEXA pada akhir Desember 2022 mencapai US$442,56 juta, naik dari posisi Maret 2022 senilai US$304,64.

Liabilitas HEXA juga naik menjadi US$291,94 per Desember 2022 dari US$144,94 juta pada Maret 2022. Sementara itu ekuitas turun menjadi US$150,62 juta dari US$159,70 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper