Bisnis.com, JAKARTA - Emiten taksi, PT Blue Bird Tbk. (BIRD) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sejumlah Rp1,5 triliun hingga Rp2 triliun pada tahun ini.
Alokasi capex tersebut naik Rp300 miliar hingga Rp800 miliar dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,2 triliun.
"Bluebird berencana mengalokasikan dana belanja modal atau capex sekitar Rp1,5-Rp2,0 triliun di sepanjang tahun ini," kata Direktur BIRD Irawaty Salim kepada Bisnis, Rabu (1/2/2023). Irawaty mengatakan pihaknya akan menggunakan sumber pendanaan dari kas internal dan pinjaman perbankan.
Rencananya, capex akan fokus digunakan untuk menambah armada perseroan. Setidaknya, taksi yang identik dengan warna biru itu bakal menambah 6.000 armada pada tahun ini. "Penggunaan capex ini adalah untuk pembelian lebih dari 6.000 armada dengan peruntukan peremajaan dan penambahan armada Perseroan," kata Irawaty.
Dengan kenaikan capex tersebut, perseroan membidik double digit growth sebesar 20 persen hingga 30 persen pada tahun ini. "Proyeksi tersebut akan didukung oleh inovasi kebrlanjutan Bluebird dalam menghadirkan kemudahan layanan mobilitas kepada masyarakat," katanya.
Meski demikian, BIRD belum menyampaikan hasil kinerjanya sepanjang tahun 2022. Namun, beberapa waktu lalu, perseroan mengaku optimistis hasil kinerja pada kuartal IV/2022 bakal lebih baik jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Perhelatan KTT G20 di Bali serta libur Natal dan tahun baru akan menjadi katalisnya.
Baca Juga
"Performa akhir tahun, memang satu bulan lagi, tapi kami cukup optimistis hasilnya lebih baik dari kuartal III/2022," jelas Direktur Utama Blue Bird Sigit Djokosoetono pada acara Peluncuran Bluebird Academy di Jakarta, Rabu (7/12/2022).
Menurut Sigit, kinerja emiten taksi biru itu akan bisa lebih baik pada akhir tahun berkat di antaranya KTT G20 November lalu. Pada saat itu, kinerja Bluebird ditopang oleh pelayanan operasional mobilitas peserta KTT G20.
Di Bali, Bluebird turut mendukung mobilitas peserta KTT dengan salah satunya menyediakan taksi bertenaga listrik. Sampai akhir tahun ini, perusahaan juga menargetkan populasi taksi listriknya meningkat ke 150 unit kendaraan.
Tidak hanya berkah G20, Sigit menilai high season pada libur Natal dan tahun baru akan mendongkrak kinerja perusahaan akhir tahun. Kendati demikian, dia mengaku akan terus berhati-hati lantaran kasus Covid-19 yang meningkat akhir-akhir ini