Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manuver Jababeka (KIJA) Naikkan Status Kawasan Industri Cikarang Jadi KEK

PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. (KIJA) tengah mengejar status kawasan ekonomi khusus (KEK) untuk Kawasan Industri di Cikarang.
Kawasan Industri Kendal di Jawa Tengah./Jababeka.com
Kawasan Industri Kendal di Jawa Tengah./Jababeka.com

Bisnis.com, JAKARTA — PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. (KIJA) tengah mengejar status kawasan ekonomi khusus (KEK) untuk Kawasan Industri di Cikarang. Adapun KIJA menargetkan status KEK dapat diberikan dalam masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Managing Director Jababeka Infrastruktur Agung Wicaksono mengatakan saat ini pihaknya telah mendapatkan dukungan dari Kabupaten Bekasi. Selain itu, KIJA sedang dalam proses untuk mendapatkan rekomendasi dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang ditargetkan dapat rampung pada kuartal III/2023.

“Kita harapkan [status KEK] akan diterbitkan oleh pemerintah pusat melalui dewan KEK yang dipimpin Menko Perekonomian,” ujar Wicak kepada Bisnis, Selasa (31/1/2023).

Lebih lanjut, Wicak mengatakan KIJA menargetkan Kawasan Industri Cikarang menjadi area pendidikan dan teknologi dengan adanya status KEK. Dia menyebut hal ini akan mendukung inovasi menuju kawasan industri hijau atau green industrial estate. KIJA juga telah resmi memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di atas atap instalasi pengolahan air atau water treatment plant pada fasilitas pengelolaan air di Jababeka Infrastruktur. Selain itu, terdapat juga pengelolaan sampah dengan menggunakan belatung.

Kawasan Industri Cikarang memiliki luas lahan sekitar 5.600 hektare. Wicak menyebut sekitar 20 persen sampai 30 persen dari total lahan tersebut masih dapat dikembangkan termasuk untuk kawasan industri hijau. Wicak mengatakan KIJA memiliki tiga pilar dalam mengelola kawasan industri. Pertama adalah sebagai pengembang properti baik dari lahan, bangunan, maupun pabrik. 

Berikutnya adalah menyediakan jasa layanan kepada para tenant mulai dari penyediaan air bersih, pengelolaan air limbah, listrik, dan logistik. Kemudian digitalisasi pada serat optik atau fiber optik menjadi salah satu fasilitas yang ditawarkan.

Terakhir adalah membangun proyek yang bersifat gaya hidup sehingga kawasan industri dapat menjadi tempat sebagai tempat tinggal, bekerja, dan menikmati hidup. Hal ini didukung dengan adanya bisnis pariwisata, dan rekreasi.

“Kita pengelola yang sifatnya terintegrasi bukan hanya lahan,” ujarnya.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2022, KIJA mencatatkan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp1,73 triliun. Angka ini naik 5,1 persen dari Rp1,65 triliun secara YoY.

Secara rinci penjualan dari tanah matang meningkat 1,75 persen menjadi Rp328,58 miliar, tanah dan rumah meningkat 19,71 persen, ruang perkantoran dan rumah toko naik 37,73 persen menjadi Rp111,05 miliar, apartemen naik 11,36 persen menjadi Ro65,5 miliar, dan tanah dan bangunan listrik naik 81,31 persen menjadi Rp61,44 miliar.

Per kuartal III/2022, KIJA mencatatkan penurunan rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 23,29 persen dari Rp179,23 miliar menjadi Rp137,48 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper