Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lepas Bisnis Air, Grup Salim (META) Pilih Fokus Jalan Tol

Grup Salim, PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) memilih fokus proyek jalan tol dan melepas bisnis air.
Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk Anthoni Salim (kanan). Grup Salim, PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) memilih fokus proyek jalan tol dan melepas bisnis air. /Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk Anthoni Salim (kanan). Grup Salim, PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) memilih fokus proyek jalan tol dan melepas bisnis air. /Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — Grup Salim, PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) lebih memilih fokus pada proyek jalan tol usai anak usahanya melepas lini bisnis air.

Anak usaha META, PT Potum Mundi Infranusantara resmi melepas kepemilikan terhadap PT Tirta Bangun Nusantara, entitas usaha pengolahan air, senilai Rp55 miliar.

Head of Corporate Communications META Indah D.P. Pertiwi mengatakan prospek pada sektor jalan tol masih prospektif lantaran masih banyak target yang harus dikejar dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2024. Adapun akses air bersih dan pelayanan pipa air bersih dinilai masih terlalu kecil di Indonesia.

“Peluang untuk unsolicited project [prakarsa badan usaha] tidak dibatasi selama memenuhi regulasi terkait," ujar Indah kepada Bisnis, Selasa (31/1/2023).

Salah satu proyek sedang dikerjakan oleh META adalah pembangunan akses tol untuk Makassar New Port (MNP) yang dikerjakan oleh anak usaha, yakni PT Bintaro Serpong Damai (BSD). META telah menggelontorkan dana Rp552 miliar untuk proyek tersebut.

Selain itu, META sedang dalam proyek mitigasi banjir dan pembangunan jalinan jalan (weaving area) pada ruas tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 pada jalan tol Pondok Aren – Serpong. Dana yang dikeluarkan untuk proyek tersebut mencapai Rp541 miliar dengan pengerjaan sekitar 14 bulan setelah dimulai pada Maret 2022.

Lebih lanjut, Indah mengatakan META melalui Potum masih memiliki beberapa portofolio untuk penyediaan air bersih. Salah satunya adalah PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK) yang mengelola pendistribusian air bersih pabrik yang ada di kawasan industri wilayah Serang.

Kemudian masih ada PT Dain Celicani Cemerlang (DCC) untuk pengolahan air dengan cakupan membangun, mengoperasikan, dan mengelola Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang berada di Kawasan Industri Medan (KIM), Sumatera Utara.

“Kami juga melihat opportunity untuk mengembangkan [bisnis air] di kota-kota lainnya,” jelasnya.

Corporate Secretary Nusantara Infrastructure Dahlia Evawani menerangkan Potum melepas 26.957.000 saham setara 99,98 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor dalam PT Tirta Bangun Nusantara, kepada PT Bahtera Hijau Mandiri (BHM). Potum juga melepas 547 saham atau 0,02 persen dari seluruh saham PT Tirta Bangun Nusantara kepada BHS.

"Nilai transaksi yang harus dibayar oleh BHM dan BHS kepada Potum untuk transaksi ini adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp55 miliar," jelasnya dalam keterbukaan informasi, Jumat (27/1/2023).

Adapun, PT Tirta Bangun Nusantara perusahaan yang dijual META ini merupakan pemegang saham sebesar 28 persen saham dalam PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri selaku pemegang konsesi Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cikokol, Kota Tangerang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper