Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Konstruksi Grup Salim (META) Targetkan Pendapatan Jalan Tol Layang MBZ Rp2,92 Triliun

Emiten grup Salim (META) diperkirakan memperoleh pendapatan Rp2,92 triliun dari tol layang MBZ. hal ini dikarenakan tol itu dilalui 400 ribu kendaraan/hari.
Ilustrasi - Proyek Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II atau Japek Elevated./Bisnis-Jasa Marga
Ilustrasi - Proyek Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II atau Japek Elevated./Bisnis-Jasa Marga

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten konstruksi grup Salim, PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) menargetkan pendapatan dari jalan tol layang MBZ (Sheikh Mohamed Bin Zayed) sebesar 2,92 triliun pada tahun 2023. Dengan begitu perseroan optimis bisa mengerek pertumbuhan laba bersih hingga 25 persen di tahun ini.

Head of Corporate Communications META Indah D.P. Pertiwi mengatakan perseroan menargetkan pertumbuhan laba bersih lebih dari 25 persen karena optimistis dengan kontribusi dari proyek Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) dan proyek tol layang Mohamed Bin Zayed (MBZ).

“Perseroan mengestimasi dapat memperoleh pertumbuhan laba bersih di atas 25 persen diikarenakan kontribusi dari entitas asosiasi MBZ dan JLB diproyeksikan tumbuh lebih baik dari tahun sebelumnya,” ujar Indah kepada Bisnis, Minggu (22/1/2023).

Jalan Tol MBZ yang sepenuhnya merupakan jalan tol layang dengan panjang 38 kilometer di atas jalan tol Jakarta – Cikampek. Jalan Tol MBZ merupakan bagian dari Trans Jawa yang berfungsi sebagai pintu masuk atau keluar dari Jakarta ke Jawa Barat, Tengah dan Timur.

Volume lalu lintas Jalan Tol MBZ diklaim mencapai rata-rata 400.000 hingga 500.000 per hari sejak mulai beroperasi penuh pada 12 Desember 2019. Adapun tarif rata-rata dari MBZ berkisar Rp20.000 sampai Rp30.000.

META diperkirakan memperoleh pendapatan hingga Rp2,92 triliun per tahun dengan asumsi rata-rata kendaraan melintas mencapai 400.000 kendaraan dengan tarif Rp20.000 per kendaraan.

Adapun Jalan Tol MBZ merupakan proyek yang diakuisisi oleh META melalui PT Marga Utama Nusantara (MUN) dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR). META mengakuisisi 40 persen kepemilikan saham tol MBZ senilai Rp4,38 triliun.

Sementara itu, JLB merupakan pemegang konsesi ruas Kebon Jeruk - Penjaringan yang merupakan bagian dari jalan tol lingkar luar Jakarta atau Jakarta Outer Ringroad. META menggenggam 35 persen saham PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB), sepanjang 9,7 km yang menghubungkan Kebon Jeruk.

Dengan kepemilikan 35 persen, JLB tercatat memiliki kontribusi laba bersih sebesar Rp100 miliar. JLB memiliki pendapatan Rp500 miliar, dengan EBITDA Rp400 miliar atau EBITDA margin 80 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper