Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah hari ini, Jumat (27/1/2023) diprediksi berfluktuasi namun ditutup menguat terpicu dolar AS yang berada dalam tren pelemahan dan mendekati level terendahnya selama delapan bulan.
Pada perdagangan kemarin, Kamis (26/1/2023) rupiah ditutup naik 0,12 persen atau 15,5 poin ke Rp14.947 per dolar AS di tengah penurunan indeks dolar AS yang tergelincir 0,07 persen ke 101,57.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Arga Samudro mengatakan rupiah sempat terkoreksi setelah menguat tajam di hari sebelumnya karena pelaku pasar cenderung wait and see menjelang pengumuman hasil FOMC meeting pada awal Februari nanti.
“Pada pertemuan tersebut The Fed diprediksi akan menurunkan percepatan kenaikan bunga acuannya menjadi 25bps ke level 4,75. Oleh karena itu, aktivitas pasar global yang masih belum ramai akan berpangaruh pada pergerakan imbal hasil SUN 10 tahun pada rentang tipis di 6,65 – 6,67 persen,” jelasnya dalam riset, Kamis (26/1/2023).
Samuel Sekuritas memproyeksikan rupiah juga masih akan bergerak cukup stabil di rentang Rp14.950-Rp15.000 per dolar AS.
Sementara Direktur PT Laba Berjangka Forexindo Ibrahim Assuaibi menyebutkan, penguatan rupiah juga terdorong oleh dolar AS yang masih terus mendekati level terendah delapan bulan, karena musim pendapatan perusahaan AS yang suram memicu kekhawatiran resesi dan pedagang tetap wait and see menjelang serangkaian pertemuan bank sentral minggu depan.
Baca Juga
“Pendapatan dan panduan yang suram dari perusahaan-perusahaan AS dan serangkaian PHK sektor teknologi telah memperdalam kekhawatiran akan penurunan ekonomi yang tajam di Amerika Serikat, membuat investor mengurangi ekspektasi tentang berapa lama lagi Federal Reserve perlu menaikkan suku bunga secara agresif,” ujar Ibrahim dalam riset.
Komite penetapan kebijakan The Fed juga akan memulai pertemuan dua hari pekan depan, dan pasar memperkirakan kenaikan suku bunga 25 basis poin (bps), turun dari kenaikan 50 bps dan 75 bps bank sentral yang terlihat tahun lalu.
Menjelang itu, Departemen Perdagangan akan merilis perkiraan awal produk domestik bruto kuartal keempat AS pada hari Kamis.
Dari sisi internal, Bank Indonesia baru saja menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2023 dari 2,6 persen menjadi 2,3 persen. Ini tidak lepas dari tensi geopolitik yang masih tinggi meskipun di lain sisi, pencabutan kebijakan Zero Covid di China bisa menjadi kabar baik.
“Ekonomi nasional diyakini akan tetap tumbuh. BI memproyeksi di kisaran 4,5 persen – 5,3 persen. Penghapusan PPKM membuat keyakinan masyarakat meningkat. Mobilitas masyarakat meningkat dan konsumsi rumah tangga juga akan membaik. Begitu pula dengan investasi yang diperkirakan mengalami peningkatan,” tambahnya.
Untuk perdagangan hari ini, Jumat (27/1/2023), Ibrahim memproyeksikan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp14.920 - Rp15.990 per dolar AS.
Simak pergerakan rupiah hari ini secara live.
Nilai tukar rupiah ditutup melemah 44 poin atau 0,29 persen ke posisi 14.991,5 per dolar AS.
Sepanjang sesi, rupiah diperdagangkan pada rentang 14.964 - 14.991,5.
Pukul 10.30 WIB, nilai tukar rupiah melemah 44 poin atau 0,29 persen ke posisi 14.991,5 per dolar AS.
Adapun indeks dolar AS menguat 0,19 persen ke posisi 102,03.
Pukul 12.35 WIB, nilai tukar rupiah melemah 28 poin atau 0,19 persen ke posisi 14.975 per dolar AS.
Adapun indeks dolar AS menguat 0,14 persen ke posisi 101,98.
Pukul 10.30 WIB, nilai tukar rupiah melemah 17 poin atau 0,11 persen ke posisi 14.964 per dolar AS.
Adapun indeks dolar AS menguat 0,02 persen ke posisi 101,86.
Rupiah turun 0,16 persen atau 24 poin ke Rp14.971,5 per dolar AS pada awal perdagangan.
Adapun indeks dolar juga AS melemah 0,02 persen ke 101,81.