Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,35 persen secara year to date (YtD). Kenaikan IHSG diwarnai aksi jual bersih investor asing yang mencapai Rp4,52 triliun berdasarkan data Bursa Efek Indonesia. Investor Asing dinilai melakukan aksi jual dan memilih untuk membeli obligasi pemerintah.
Kenaikan IHSG sepanjang 2023 menjadi salah satu yang terendah di kawasan Asia Tenggara. Performa ini hanya menempatkan indeks komposit lebih baik dari indeks FTSE Bursa Malaysia yang naik 0,10 persen YtD.
Head of Equity Research, Strategy, Banking Samuel Sekuritas Indonesia Prasetya Gunadi dalam risetnya mengemukakan investor global telah melakukan bottom-fishing di pasar yang berkinerja buruk, seperti China, Vietnam, Thailand, dan Korea Selatan. Sebagian dari investasi mereka telah dialihkan ke obligasi Indonesia.
“Investor asing dan domestik tampaknya berusaha untuk melindungi keuntungan mereka dengan cara membeli obligasi pemerintah Indonesia,” kata Prasetya dikutip Senin (23/1/2023).
Masuknya investor asing ke pasar obligasi didorong terutama oleh keyakinan pada prospek ekonomi makro Indonesia. Hal ini membuat obligasi pemerintah 10 tahun berdenominasi rupiah turun sebesar 30 basis poin ke 6,7 persen.
Prasetya berpandangan aliran keluar modal asing akan berlanjut hingga akhir semester I/2023. Investor asing diperkirakan akan ke kembali ke pasar saham pada paruh kedua tahun ini seiring dengan ekspektasi permintaan domestik yang meningkat, terutama terkait Pemilihan Umum 2024.
Baca Juga
“Selain itu, kami memperkirakan bahwa The Fed dapat mengevaluasi kembali sikap hawkish-nya dan melonggarkan kebijakan moneternya di awal kuartal keempat 2023,” kata dia.
Berdasarkan data Bank Indonesia per 19 Januari 2023, nonresiden atau asing membukukan beli bersih (net buy) Rp14,80 triliun di pasar surat berharga negara (SBN) dan beli bersih Rp300 miliar di pasar saham pada kurun 16—19 Januari 2023.
“Selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen sampai 19 Januari 2023, nonresiden beli neto Rp36,33 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp7,94 triliun di pasar saham,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono dalam siaran pers akhir pekan lalu.