Bisnis.com, JAKARTA — Saham milik Asep Sulaeman Sabanda atau Sultan Subang PT Indo Pureco Pratama Tbk. (IPPE) mendapat pantauan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) lantaran menurun secara kumulatif.
BEI mengumumkan adanya transaksi tidak wajar pada saham IPPE melalui pengumuman Peng-UMA-00013/BEI.WAS/01-2023 tanggal 18 Januari 2023. Saham IPPE tercatat menurun secara kumulatif hingga 22,58 persen pada rentang 10 Januari 2023 sampai 17 Januari 2023.
Pada rentang tersebut, saham IPPE tercatat turun dari level 124 menjadi 96. Selain itu, rata-rata transaksi meningkat sebanyak 23,19 juta saham dengan frekuensi 1.774 kali. Rata-rata transaksi tersebut melonjak dari 16,54 juta saham dengan frekuensi 1.045 kali pada penutupan 9 Januari 2023.
Direktur Utama IPPE Syahmenan mengatakan tidak ada informasi, fakta, maupun kejadian yang sifatnya material dan dapat mempengaruhi nilai saham IPPE. Selain itu, manajemen juga menyebut tidak mengetahui informasi terkait informasi yang dapat mempengaruhi harga saham.
“Tidak ada informasi/fakta/kejadian penting yang material dan dapat mempengaruhi harga efek serta keberlangsungan hidup Perseroan, yang belum diungkapkan kepada publik,” ujar Syahmenan dalam keterbukaan informasi, Kamis (19/1/2023).
Syahmenan juga mengatakan IPPE belum memiliki rencana untuk melakukan aksi korporasi yang akan berdampak terhadap saham dalam waktu dekat. Adapun IPPE tidak akan melakukan aksi korporasi setidaknya dalam 3 bulan kedepan.
Baca Juga
Saham IPPE terpantau menyentuh auto rejection bawah (ARB) dengan terkoreksi 6,67 persen atau 6 poin ke level 84 pada penutupan perdagangan hari ini. Sebanyak 8,85 juta saham IPPE diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp743,22 miliar.
IPPE memiliki price earning ratio (PER) di posisi 47,93 kali, dan price to book value (PBV) di posisi 1,36 kali. Kapitalisasi pasar IPPE tercatat mencapai Rp386 miliar.
Mayoritas saham IPPE dipegang oleh investor publik sebanyak 2,21 miliar saham atau setara 48,26 persen. PT Lembur Sadaya Investama yang merupakan perusahaan milik Asep tercatat memegang sebanyak 1,62 miliar saham atau setara 35,22 persen. Adapun Lembur Sadaya Investama merupakan pemegang saham pengendali IPPE.
Sementara itu, Asep alias Sultan Subang tercatat memiliki 250,67 juta saham IPPE atau setara 5,45 persen.