Bisnis.com, JAKARTA - Saham milik Asep Sulaeman Sabanda atau Sultan Subang PT Indo Pureco Pratama Tbk. (IPPE) dan PT Bersama Zatta Jaya Tbk. (ZATA) tercatat ambrol hari ini. Sementara itu, satu saham terafiliasi Sultan Subang PT Berkah Beton Sadaya Tbk. (BEBS) disuspensi perdagangannya oleh Bursa.
Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam pengumumannya hari ini memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan efek BEBS di pasar reguler dan pasar tunai mulai sesi II perdagangan tanggal 18 Januari 2023, sampai pengumuman lebih lanjut.
"Bursa mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan," kata keterangan BEI, Kamis (19/1/2023).
Sebagai informasi, Sultan Subang merupakan salah satu pemegang saham BEBS, dengan kepemilikan 3,08 miliar saham atau 6,85 persen. Pengendali saham BEBS adalah PT Berkah Global Investama dengan kepemilikan saham 15,72 miliar saham atau 34,95 persen.
Berdasarkan prospektusnya, Berkah Global Investama tercatat dikendalikan oleh dua nama, yakni Zulfikar Mohammad dan Hasan Muldhani.
Selain dua nama tersebut, terdapat PT Cipta Ihya Nusantara yang menjadi pemegang 2,22 persen saham BEBS. Cipta Ihya Nusantara dikendalikan oleh Yayasan Al-Ihya Indonesia dan Zulfikar Mohammad Ali Indra. Sebagaimana diketahui, Asep Sulaeman Sabanda merupakan pemimpin Pondok Pesantren Al-Ihya Subang.
Baca Juga
Sementara itu, dua saham Sultan Subang lainnya yakni IPPE dan ZATA hari ini dibuka mengalami auto reject bawah, dengan turun masing-masing 6,67 persen ke 84 dan 6,9 persen ke 81.
Kedua emiten tersebut dikendalikan oleh PT Lembur Sadaya Investama. Jika melihat komposisi pemegang sahamnya, Lembur Sadaya Investama dikendalikan oleh PT Sabanda Karunia Lestari dan Asep Sulaeman Sabanda.
Adapun pemilik PT Sabanda Karunia Lestari tidak lain adalah Asep Sulaeman Sabanda dan istrinya, Fina Nuryanti. Asep menggenggam sebanyak 99,99 persen saham SKL, dengan Fina memiliki sebanyak 0,01 persen saham SKL.