Bisnis.com, JAKARTA – Emiten emas ikut mendulang prospek positif dari laju harga emas yang kembali menembus US$1.900 per troy ons.
Mengutip data Bloomberg, pada perdagangan Senin (16/1/2023), harga emas spot terpantau turun 0,20 persen atau 3,85 poin ke US$1.916,38 per troy ons. Selain itu, harga emas Comex turun 0,12 persen atau 2,30 poin ke US$1.919,40.
Inflasi AS terus melambat pada Desember, 2022 dengan indeks harga konsumen keseluruhan turun 0,1 persen dari bulan sebelumnya. Hal itu sejalan dengan perkiraan para ekonom, tidak termasuk makanan dan energi.
CPI inti AS naik 0,3 persen bulan lalu dan 5,7 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya (yoy), laju paling lambat sejak Desember 2021. Mendinginnya inflasi dapat memberi ruang bagi Fed untuk memperlambat laju pengetatan moneternya.
Namun, reli harga emas mulai memudar karena investor mengingatkan diri mereka sendiri bahwa inflasi perlu turun lebih jauh sebelum The Fed bisa berhenti meningkatkan suku bunga.
“Pasar tenaga kerja masih panas dan meredanya tekanan dari harga bahan bakar bakal segera berakhir bulan ini. Inflasi harus turun di bawah ekspektasi agar emas memiliki reli yang berkelanjutan dan itu jelas tidak terjadi,” ungkap Analis Pasar Senior di Oanda, Ed Moya, dilansir Bloomberg, Senin (16/1/2023).
Baca Juga
Sebagian besar pejabat The Fed telah mencoba untuk mendorong kembali ekspektasi perlambatan kenaikan suku bunga dan memperingatkan bahwa suku bunga harus naik lebih tinggi untuk mengendalikan inflasi.
Namun, Presiden Fed Bank of Boston Susan Collins dan Patrick Harker dari Philadelphia masing-masing merekomendasikan untuk kenaikan 0,25 basis poin pada pertemuan berikutnya.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menyebutkan, emiten emas sejauh ini memiliki prospek positif dengan tren harga komoditas yang masih solid, dengan potensi menuju angka US$2.000 per troy ounce
“Perkiraan kenaikan suku bunga The Fed yang akan melambat menyusul data inflasi yang menunjukkan adanya penurunan kembali. Kemudian juga cadangan emas China yang ditingkatkan untuk bulan kedua secara berturut-turut,” jelasnya kepada Bisnis.
Adapun, saham yang menjadi pilihan Binaartha Sekuritas ada PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) dan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) yang layak mendapat perhatian dengan target harga masing-masing di Rp5.000 dan Rp2.300.
Saham MDKA dan ANTM kompak ditutup di zona hijau pada perdagangan Senin (16/1/2023), dengan saham MDKA naik 2,22 persen atau 100 poin ke Rp4.600 dan saham ANTM ke ) terpantau naik 1,40 persen atau 30 poin ke Rp2.180.