Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Angin Segar Inflasi AS Buat IHSG

Turunnya inflasi AS menjadi angin segar bagi IHSG secara jangka pendek, karena dapat menurunkan sentimen hawkish The Fed.
Turunnya inflasi AS menjadi angin segar bagi IHSG secara jangka pendek, karena dapat menurunkan sentimen hawkish The Fed. Bisnis/Arief Hermawan P
Turunnya inflasi AS menjadi angin segar bagi IHSG secara jangka pendek, karena dapat menurunkan sentimen hawkish The Fed. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA -  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan mendapat sentimen positif dari pelemahan lonjakan inflasi di Amerika Serikat karena mendinginkan sentimen hawkish Federal Reserve (The Fed).

Inflasi Amerika Serikat (AS) turun menjadi 6,5 persen pada periode Desember 2022 (year-on-year/yoy). Analis masih optimis terhadap penguatan 2023 dengan beberapa rekomendasi saham dari sektor perbankan.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan turunnya inflasi AS menjadi angin segar bagi IHSG secara jangka pendek meskipun secara langsung dampaknya belum terlihat karena masih awal tahun.

“Secara sentimen menjadi positif tapi dampak masih belum terlihat,” katanya menjawab pertanyaan Bisnis, Sabtu (14/1/2023).

Sejauh ini, kata Nico Demus, pihaknya masih menyukai saham sektor perbankan, konsumer, dan beberapa sektor lainnya.

"Sebetulnya kami suka dengan sektor perbankan. Pertama karena adalah pertumbuhan kredit yang sangat baik. Kedua karena bicara bank ada yang namanya pertumbuhan kredit karena pasarnya sudah tersegmentasi dengan baik. Ketiga, NPL bank yang dikelola dengan baik,” jelasnya.

Kemudian sektor lain yang menarik adalah sektor industrial seperti UNTR, ASII, MAPI, AALI. Sektor consumer yaitu AMRT, INDF, dan INDS. Kemudian sektor energi seperti ADRO, PTBA, MEDC, dan INDY.

Secara terpisah, Senior Investment Information Mirae Asset Nafan Aji Gusta mengatakan pihaknya masih optimis dengan prediksi IHSG di angka 7.880 pada 2023. Penurunan infalsi AS disebut menjadi katalis positif bagi pasar Tanah Air.

“Disini kita melihat cooling down US consuming price index ini tentunya disampaikan harapan kuat bagi pelaku investor berekspektasi The Fed kedepannya tidak akan menerapkan hawkish The Fed dalam menerapkan suku bunga agresif pada Februari mendatang,” katanya menjawab pertanyaan Bisnis, Sabtu (14/1/2023).

Nafan mengatakan hal tersebut menegaskan kebijakan moneter yang akan diterapkan The Fed akan cenderung lebih moderat, karena tren inflasi AS mengalami penurunan yang akan berakibat positif salah satunya bagi pasar tanah air.

IHSG mayoritas dimotori oleh financial sector dan consumer non cyclical, kata Nafan, sehingga sektor itu yang masih menjadi fokus pihaknya.  

“Saham bank itu BBCA, BBRI, BBNI, dan BMRI sedangkan konsumen bisa INDF, ICBP dan MYOR,” lanjut Nafan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper