Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan 0,17 persen selama sepekan terakhir sehingga parkir di 6.800,67. Seiring dengan pelemahan tersebut, terdapat saham-saham dengan penurunan harga terdalam atau top losers selama sepekan terakhir.
Saham dengan penurunan terdalam di posisi pertama adalah PT Chemstar Indonesia Tbk. (CHEM). Harga saham CHEM turun 25,69 persen selama sepekan dari Rp218 per saham menjadi Rp162 per saham.
Posisi CHEM disusul oleh PT Yelooo Integra Datanet Tbk. (YELO) yang pekan ini mengakhiri perdagangan di harga Rp63 per saham, turun 20,25 persen daripada harga penutupan pekan lalu Rp79 per saham.
Peringkat ketiga top losers ditempati oleh PT Krom Bank Indonesia Tbk. (BBSI) yang turun 20,10 persen sehingga parkir di Rp3.300 akhir pekan ini, dari Rp4.130 per saham di pekan lalu.
Kemudian terdapat saham APEX yang terkoreksi 18,30 persen ke harga Rp183 per saham dan saham POLU terkoreksi 18,29 persen ke level Rp286 pada penutupan Jumat (23/12/2022).
Peringkat keenam dan ketujuh ditempati oleh SNLK dan MTPS yang masing-masing turun 17,05 persen dan 16,07 persen dalam sepekan. SNLK parkir di harga Rp730 per saham dan MTPS mengakhiri akhir pekan ini di level Rp94 per saham.
Baca Juga
RODA, CLAY, dan BSML menjadi penghuni top losers selanjutnya di peringkat kedelapan sampai kesepuluh. Harga saham RODA telah tergerus 15,28 persen dalam sepekan, CLAY turun 14,79 persen, dan BSML melemah 14,55 persen sepanjang pekan ini.
Pelaksana Harian Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gusti Agung Alit mengatakan pelemahan indeks komposit diikuti dengan penurunan pada rata-rata volume transaksi Bursa. Selama sepekan, rata-rata volume turun sebesar 36,36 persen dari 28,56 miliar saham pada pekan sebelumnya menjadi 18,10 miliar saham selama periode 19—23 Desember 2022.
“Terjadi penurunan sebesar 30,40 persen pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa menjadi Rp10,57 triliun dari Rp15,19 triliun,” kata Alit dalam siaran pers, dikutip Sabtu (24/12/2022).
Selanjutnya, -rata frekuensi transaksi harian Bursa mengalami penurunan sebesar 11,84 persen menjadi 916.894 kali transaksi dari 1.040.018 kali transaksi pada minggu yang lalu.