Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah telah merilis jadwal penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) ritel untuk tahun 2023. Terhitung ada 8 seri SBN ritel yang siap meluncur.
Berdasarkan informasi di laman Instagram resmi Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Kementerian Keuangan, 8 seri SBN ritel akan diterbitkan pada tahun ini.
Pada awal tahun pemerintah akan menerbitkan seri SBR012 T2 dan SBR012 T4. Perbedaan kedua seri tersebut terdapat pada tenornya yakni 2 tahun (T2) dan 4 tahun (T4).
"Di tahun 2023 ini juga akan ada yang berbeda lho, yaitu adanya 2 jenis tenor di satu seri. T2 untuk tenor 2 tahun dan T4 untuk tenor 4 tahun," dikutip dari laman Instagram DJPPR, Selasa (10/1/2023).
Berikut jadwal penawaran 8 seri SBN Ritel yang diterbitkan pemerintah pada 2023:
- Savings Bond Ritel, SBR012 T2 & SBR012 T4
Masa penawaran: 19 Januari - 9 Februari 2023
Baca Juga
- Sukuk Ritel, SR018
Masa penawaran : 3-29 Maret 2023
- Sukuk Negara Tabungan, ST010
Masa penawaran: 12-31 Mei 2023
- Sukuk Wakaf Ritel, SWR004
Masa penawaran: 5 Mei -22 Juni 2023
- Obligasi Negara Ritel, ORI023
Masa penawaran: 26 Juni - 30 Juli 2023
- Sukuk Ritel, SR019
Masa penawaran : 18 Agustus - 13 September 2023
- Obligasi Negata Ritel, ORI024
Masa penawaran: 9 Oktober - 2 November 2023
- Sukuk Negara Tabungan, ST011
Masa penawaran 3-29 November 2023
Obligasi ritel berjenis SBR memiliki sejumlah karakteristik, diantaranya adalah tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder atau non tradable, memiliki kupon mengambang dengan batas minimal (floating with floor), serta dilengkapi dengan fasilitas early redemption.
Sebelumnya, Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan mengatakan prospek investasi SBN ritel di tahun 2023 masih memiliki peluang cukup besar di tengah dinamika perekonomian global.
SBN Ritel hadir sebagai alternatif produk investasi yang aman karena dijamin negara, terjangkau, dan menguntungkan serta memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk bersama-sama berpartisipasi dalam pembiayaan APBN.
Selain itu, kupon yang diterima setiap bulan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan keuangannya secara terencana, seperti kebutuhan sehari-hari, biaya pendidikan, cicilan, liburan, dan sebagainya.
Adapun, Jika dibandingkan dengan produk keuangan sejenis misalnya deposito, SBN ritel masih lebih dilirik masyarakat karena memiliki tingkat pajak yang lebih rendah atau 10 persen sehingga imbal hasilnya menjadi semakin menarik.
Deni melanjutkan, seri–seri SBN ritel yang akan dipasarkan pada 2023 tidak akan berbeda jauh dengan tahun sebelumnya.
Sementara itu, Penghimpunan dana melalui penerbitan surat berharga negara (SBN) Ritel sepanjang 2022 mencapai lebih dari Rp107 triliun.