Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah berencana menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) ritel seri pertamanya, SBR012 pada 19 Januari 2023 mendatang.
Hal tersebut dikonfirmasi Direktur Surat Utang Negara (SUN), Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Kementerian Keuangan Deni Ridwan.
Masa penawaran untuk SBN Ritel seri Savings Bond Ritel (SBR) ini akan berlangsung selama hampir satu bulan.
"Yang perdana adalah SBR012 dengan masa penawaran 19 Januari - 9 Februari 2023," kata Deni saat dihubungi Bisnis, Selasa (10/1/2023).
Deni belum memperinci berapa total yield, hingga tenor untuk SBN seri SBR012 ini.
Lebih lanjut, Deni menyebut Jadwal terperinci penerbitan SBN ritel akan diumumkan dalam satu atau dua hari ke depan, di laman resmi dan media sosial DJPPR.
Baca Juga
"Jadwal akan di published dalam 1-2 hari ini di website dan medsos DJPPR," katanya.
Obligasi ritel berjenis SBR memiliki sejumlah karakteristik, diantaranya adalah tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder atau non tradable, memiliki kupon mengambang dengan batas minimal (floating with floor), serta dilengkapi dengan fasilitas early redemption.
Sebelumnya, Deni mengatakan prospek investasi SBN ritel di tahun 2023 masih memiliki peluang cukup besar di tengah dinamika perekonomian global. SBN Ritel hadir sebagai alternatif produk investasi yang aman karena dijamin negara, terjangkau, dan menguntungkan serta memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk bersama-sama berpartisipasi dalam pembiayaan APBN.
Selain itu, kupon yang diterima setiap bulan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan keuangannya secara terencana, seperti kebutuhan sehari-hari, biaya pendidikan, cicilan, liburan, dan sebagainya.
Adapun, Jika dibandingkan dengan produk keuangan sejenis misalnya deposito, SBN ritel masih lebih dilirik masyarakat karena memiliki tingkat pajak yang lebih rendah atau 10 persen sehingga imbal hasilnya menjadi semakin menarik.
Deni melanjutkan, seri–seri SBN ritel yang akan dipasarkan pada 2023 tidak akan berbeda jauh dengan tahun sebelumnya.
Sementara itu, Penghimpunan dana melalui penerbitan surat berharga negara (SBN) Ritel sepanjang 2022 mencapai lebih dari Rp107 triliun.