Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Lesu, Investor Asing Buru 4 Saham Tambang

Saham tambang ADRO, ANTM hingga MDKA masuk dalam jajaran saham-saham yang diborong investor asing saat IHSG lesu.
Saham tambang ADRO, ANTM hingga MDKA masuk dalam jajaran saham-saham yang diborong investor asing saat IHSG lesu. Bisnis/Himawan L Nugraha
Saham tambang ADRO, ANTM hingga MDKA masuk dalam jajaran saham-saham yang diborong investor asing saat IHSG lesu. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Investor asing paling banyak mengincar emiten tambang di tengah pelemahan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini Selasa (10/1/2023).

Saham tambang ADRO, ANTM hingga MDKA masuk dalam jajaran saham-saham yang mencatatkan net buy tertinggi oleh investor asing pada perdagangan hari ini.

Secara perinci, saham favorit asing yakni ADRO dengan net buy Rp96,2 miliar, ANTM dengan net buy Rp29,5 miliar, ITMG Rp13,1 miliar, MDKA Rp12,1 miliar, dan BBKP Rp11,2 miliar.

Di sisi lain, Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), total saham yang dijual asing pada perdagangan hari ini mencapai Rp516,74 miliar. Sementara itu sepanjang 2023 investor asing melakukan aksi jual bersih atau net sell sebesar Rp2,85 triliun.

Saham di sektor perbankan tercatat paling banyak mencatatkan dilego oleh asing pada perdagangan hari ini.

Adapun saham yang paling banyak dijual investor asing adalah tertinggi adalah BBCA dengan nilai net sell mencapai Rp225,3 miliar, BBRI Rp200,1 miliar, BMRI Rp187 miliar, INDF Rp48,9 miiar dan BBNI Rp45,9 miliar.

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan hari ini, Selasa (10/1/2023).

IHSG ditutup di angka 6.622,499 turun 0,98 persen atau 65,766 poin. Indeks bergerak di rentang 6.570,243 sampai 6.677,169.

Kapitalisasi pasar turun ke Rp9.194,80 triliun dari Rp9.259 triliun pada penutupan kemarin. Terdapat 150 saham menguat, 382 saham berakhir di zona merah, dan 181 saham stagnan.

Mayoritas indeks sektoral terpantau parkir di zona merah, kecuali sektor energi yang menguat 1,58 persen dan industri naik 0,11 persen. Penurunan terdalam terjadi di sektor finansial yang turun 1,75 persen, kemudian sektor kesehatan turun 1,23 persen, dan konsumer non-cyclical terkoreksi 0,98 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper