Bisnis.com, JAKARTA – Kostruksi pabrik Feronikel di Halmahera Timur milik PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam yang berkapasitas 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi) telah mencapai 98 persen.
Direktur Pengembangan Usaha ANTAM Dolok Robert Silaban mengatakan ANTM berfokus pada implementasi inisiatif strategis pengembangan berbasis hilirisasi guna meningkatkan nilai tambah komoditas produk tambang serta memperkuat bisnis inti perusahaan.
“Termasuk di antaranya penyelesaian proyek pembangunan Pabrik Feronikel Haltim beserta dengan infrastruktur pendukung pabrik yang telah memasuki fase konstruksi proyek,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Rabu (4/1/2023).
Robert mengatakan tindak lanjut pelaksanaan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) pasokan listrik Pabrik Feronikel Halmahera Timur antara Antam dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN dilakukan pada Maret lalu.
Saat ini fase pengadaan listrik berupa Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dan Gas (PLTDG) PT PLN tengah dilaksanakan. Penyalaan pembangkit listrik tahap pertama sebesar 15 megawatts (MW) telah dimulai pada Desember 2022.
"Selanjutnya proses penyalaan pembangkit listrik tahap kedua dengan daya total 75 MW direncanakan akan dilaksanakan pada triwulan pertama tahun 2023 yang akan dilanjutkan dengan rangkaian fase commissioning pembangkit dan pabrik feronikel,” lanjutnya.
Baca Juga
Robert menambahkan bawa pabrik Feronikel Haltim dapat mulai beroperasi pada semester II/2023.
“Hingga periode November 2022, progress konstruksi pabrik Feronikel Haltim berkapasitas 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi) telah mencapai 98 persen,” imbuh Robert.
Sejalan dengan penyelesaian konstruksi dan commissioning pabrik, lanjutnya, pabrik Feronikel Haltim nantinya akan menambah portfolio total kapasitas produksi terpasang feronikel tahunan ANTM menjadi 40.500 TNi.