Bisnis.com, JAKARTA - Emiten maskapai BUMN, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) mengurangi jatah saham krediturnya yang melakukan konversi utang menjadi saham lewat private placement menjadi senilai Rp4,05 triliun dari Rp4,18 triliun.
Mengutip keterbukaan informasi tambahan, Kamis (29/12/2022), emiten bersandi GIAA ini mengurangi jatah private placement dari semula 21,32 miliar saham Seri C menjadi 20,7 miliar saham Seri C.
"Telah terjadi pengurangan atas jumlah kreditur yang berhak menerima saham Perseroan berdasarkan Perjanjian Perdamaian, mengingat sampai tanggal tenggat waktu yang ditentukan, beberapa kreditur tidak menyampaikan informasi yang dipersyaratkan sesuai Pasal 5.10(b) (iii) Perjanjian Perdamaian," jelas manajemen dari surat tersebut.
Jumlah entitas penerima konversi saham GIAA pun berkurang dari sebanyak 406 penerima menjadi 281 penerima. Penerima konversi ini terdiri atas kreditur, lessor, pemegang sukuk global, hingga vendor.
GIAA melakukan private placement ini terkait dua hal, pertama, konversi Obligasi Wajib Konversi (OWK) dari penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp1 triliun menjadi 5.102.040.816 lembar saham atau 5,1 miliar saham seri C dengan nilai nominal Rp196 per saham.
Kedua, konversi utang para kreditur sesuai daftarnya, dengan total saham baru yang diterbitkan sebanyak 20,7 miliar saham Seri C dengan harga pelaksanaan Rp196. Total nilai saham baru dari konversi mencapai Rp4,07 triliun.
Baca Juga
Adapun, tiga emiten yang melantai di bursa juga tercatat tetap mendapatkan jatah saham baru tersebut. PT Mustika Ratu Tbk. (MRAT) bakal mendapatkan saham baru 313.605 lembar saham baru, PT Indosat Tbk. (ISAT) mendapatkan sebanyak 1.186.595 lembar saham baru, dan PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) mendapatkan sebanyak 155.647 saham baru.
Jika mengacu pada harga pelaksanaan Rp196 per saham, MRAT mendapatkan saham senilai Rp61.466.580, ISAT setara Rp232,57 juta, dan SILO sebanyak Rp30.506.812.