Bisnis.com, JAKARTA — PT Metrodata Electronics Tbk. (MTDL) memberi sinyal akan menebar dividen untuk tahun buku 2022. Adapun besarannya ditaksir akan lebih besar dibandingkan tahun buku 2021.
Direktur Metrodata Electronics Randy Kartadinata mengatakan keputusan MTDL akan secara resmi dibuat dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada pertengahan 2023. Besaran dividen juga disebut diharapkan lebih besar dari tahun buku sebelumnya, dimana MTDL menebar 25,3 persen dividen dari laba bersih tahun buku 2021.
“Tahun lalu MTDL membagikan dividen senilai 25,3% dan diharapkan dividen tahun 2022 ini akan lebih besar dari dividen tahun sebelumnya,” ujar Randy kepada Bisnis, Selasa (27/12/2022).
Terkait dengan adanya kenaikan suku bunga dan ancaman resesi global, Randy mengatakan hal tersebut tidak akan mempengaruhi kebijakan MTDL dalam membagikan dividen. Hal ini karena kebutuhan transformasi digital akan terus berlanjut meski mempengaruhi daya beli masyarakat.
Mengenai rencana 2023, Randy mengatakan unit bisnis solusi MTDL akan melanjutkan fokusnya dalam pelaksanaan proyek BI FAST bagi beberapa bank. Selain itu, MTDL juga akan fokus pada sektor publik yang diharapkan akan mencapai order booking hingga Rp1 triliun pada tahun 2023.
Kemudian unit bisnis distribusi MTDL akan fokus dalam memperbesar pangsa pasar dealer baik dengan meningkatkan frekuensi penjualan maupun menambah portofolio produk. Unit bisnis tersebut akan dijalankan menggunakan dana operasional yang sudah dipisahkan dari dana untuk pembagian dividen.
Baca Juga
“Kami melihat bahwa kebutuhan transformasi digital akan terus berlanjut, sehingga diharapkan ditengah potensi resesi global Metrodata akan tetap membukukan pertumbuhan kinerja,” ujar Randy.
Terkait dengan target tahun depan, Randy mengatakan MTDL menargetkan pertumbuhan 10 persen baik secara topline maupun bottomline. MTDL akan melakukan diversifikasi produk, memperbesar pangsa pasar dealer, dan fokus dalam peluang industri finansial dan sektor publik untuk mencapai target tersebut.
Mengenai anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex), MTDL akan menyiapkan Rp350 miliar untuk keperluan operasional Sebanyak Rp315 miliar akan digunakan untuk menyewa peralatan, dan sisanya untuk keperluan gudang dan peralatan TIK.
“Adapun realisasi Capex 2022 sampai dengan September 2022 adalah Rp190 miliar yang sebagian besar untuk pembelian peralatan yang disewakan yaitu Rp 160 miliar,” jelas Randy.