Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi, PT Yelooo Integra Datanet Tbk. (YELO) mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga 179 persen menjadi Rp1,05 triliun pada kuartal III/2022. Capaian ini disebut tak lepas dari ekspansi usaha YELO.
Direktur Utama YELO Wewy Susanto mengatakan perseroan memiliki sejumlah strategi untuk menjadi end-to-end connectivity solution bagi konsumennya. Salah satu upaya ekspansi yang dilakukan oleh YELO adalah memperluas jaringan warung digital.
“Kami gencar berekspansi dengan memperluas jaringan warung-warung digital yang memberikan manfaat luas dalam penjualan produk digital dan paket data,” kata Wewy dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/12/2022).
YELO juga masih gencar melebarkan sayap seperti menggelar infrastuktur internet cepat di pelosok desa. Upaya ini dilakukan melalui anak usahanya yakni, PT Telemedia Komunikasi Pratama (TKP) dengan brand Viberlink.
Selain itu, melalui PT Abdi Harapan Unggul, YELO juga merambah penjualan produk digital.
YELO akan terus berekspansi terlebih setelah mendapat restu Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau right issue sebesar Rp 1,5 triliun pada 9 November 2022.
Baca Juga
YELO melakukan aksi rights issue dengan menebarkan sebanyak-banyaknya 13,30 miliar (15.302.195.240) saham dengan nominal Rp100. Sebesar Rp737,11 miliar akan dipinjamkan kepada Telemedia Komunikasi Pratama (TKP) untuk mengembangkan usaha dalam bidang penyediaan jasa internet berupa jaringan kabel serat optik.
Dana pinjaman tersebut bertujuan agar TKP dapat memperoleh harga lebih murah dari harga pasar dan memberikan kepastian sewa dalam jangka panjang. Harga sewa serat optik yang kompetitif juga disebut dapat mensinergikan bisnis YELO berupa penjualan data konektivitas. Adapun pengembangan bisnis daripada TKP akan menambah peluang usaha dalam sektor informasi dan komunikasi.
“Dana yang nanti diperoleh akan dimanfaatkan untuk menggelar internet super cepat ke seluruh pelosok desa melalui Viberlink,” ujar Wewy.
YELO membukukan pendapatan sebesar Rp1,05 triliun pada kuartal III/2022. Angka ini naik 179 persen dari Rp377,97 miliar.
Kemudian dari sisi laba, YELO membukukan laba bersih periode berjalan teratribusikan pada pemilik entitas induk sebesar Rp5,75 miliar. Angka ini turun 2,99 persen dari Rp5,58 miliar.