Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Dunia Naik Terimbas Greenback yang Melemah

Harga emas pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, naik 8,90 dolar AS atau 0,5 persen menjadi ditutup pada 1.804,20 dolar AS per ounce
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia mendekati level US$2.000 per troy ounce dan diperkirakan akan terus menguat seiring dengan pelemahan dolar AS./Bloomberg
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia mendekati level US$2.000 per troy ounce dan diperkirakan akan terus menguat seiring dengan pelemahan dolar AS./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas berjangka terpantau naik menembus level psikologis 1.800 dolar AS pada akhir perdagangan Jumat (24/12/2022), berbalik menguat dari penurunan tajam sehari sebelumnya terdorong greenback yang mengalaim pelemahan dan dipicu juga oleh perlambatan laju kenaikan inflasi.

Mengutip Antara, Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, naik 8,90 dolar AS atau 0,5 persen menjadi ditutup pada 1.804,20 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan dalam rentang tertinggi di 1.812,20 dolar AS dan terendah di 1.798,90 dolar AS.

Jika diamati, dalam beberapa hari perdagangan, tercatat emas berjangka turun 30,10 dolar AS atau 1,65 persen menjadi 1.795,30 dolar AS pada Kamis (22/12/2022), setelah stagnan di 1.825,40 dolar AS pada Rabu (21/12/2022), dan melonjak 27,70 dolar AS atau 1,54 persen menjadi 1.825,40 dolar AS pada Selasa (20/12/2022).

Dolar AS merosot pada perdagangan Jumat (23/12/2022), dengan indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,11 persen menjadi 104,3250 pada pukul 15.00 waktu setempat (2000 GMT).

Data ekonomi yang dirilis pada Jumat (23/12/2022) beragam. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS naik 5,5 persen pada November dari setahun sebelumnya, turun dari kenaikan 6,1 persen yang direvisi pada Oktober dan kenaikan terkecil sejak Oktober 2021.

Tidak termasuk harga makanan dan energi yang bergejolak, apa yang disebut inflasi inti terangkat 4,7 persen dibandingkan setahun sebelumnya, juga kenaikan terkecil sejak Oktober 2021.

Departemen Perdagangan lebih lanjut melaporkan bahwa pesanan baru AS untuk barang tahan lama yang diproduksi pada November turun 5,8 miliar dolar AS atau 2,1 persen menjadi 270,6 miliar dolar AS.

Selain itu, lembaga tersebut melaporkan bahwa penjualan rumah baru AS meningkat 5,8 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 640.000 unit pada November.

Indeks Sentimen Konsumen yang dirilis Jumat (23/12/2022) oleh Survei Konsumen Universitas Michigan (UM) naik menjadi 59,7 pada survei Desember 2022, naik dari 56,8 pada November tetapi di bawah 70,6 pada Desember tahun lalu.

Untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 29,8 sen atau 1,26 persen, menjadi berakhir di 23,92 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari terangkat 45 dolar AS atau 4,57 persen, menjadi menetap pada 1.029,60 dolar AS per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ibad Durrohman
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper