Bisnis.com, JAKARTA – Mata uang rupiah ditutup menguat pada perdagangan Kamis (22/12/2022) setelah pengumuman peningkatan suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 5,5 persen.
Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup menguat 5 poin atau 0,03 persen ke Rp15.582,5 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,26 persen ke 103,89 di pasar spot.
Rupiah ditutup menguat bersama beberapa mata uang di Asia seperti yen Jepang naik 0,34 persen, dolar Hong Kong menguat 0,05 persen, won Korea Selatan 0,71 persen, peso Filipina naik 0,01 persen, rupee India 0,10 persen, dan ringgit Malaysia 0,23 persen.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS melemah terhadap mata uang lainnya karena dipengaruhi oleh sikap Bank of Japan yang kurang dovish dari yang diharapkan.
"Greenback juga tertekan oleh meningkatnya perkiraan jika inflasi AS telah mencapai puncaknya, yang dapat mengundang laju kenaikan suku bunga yang lebih lambat oleh Federal Reserve," tulis Ibrahim dalam risetnya, Kamis (22/12/2022).
Menurut Ibrahim, saat ini pasar tengah menunggu data PDB AS yang direvisi untuk kuartal ketiga. Pembacaan awal menunjukkan bahwa ekonomi tumbuh 2,9 persen lebih baik dari perkiraan pada September, dengan analis memperkirakan angka tersebut tetap sama dalam revisi pertama yang akan dirilis hari ini.
Baca Juga
Sementara dari dalam negeri, Ibrahim menuturkan pasar merespon positif mengenai hasil rapat Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 21-22 Desember 2022. Menurutnya, hasil RDG ini sesuai dengan ekspektasi pasar yaitu menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 0,25 bps, menjadi 5,5 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps, menjadi 4,75 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,25 persen.
Pertimbangan kenaikan suku bunga tersebut adalah tingkat inflasi yang cenderung lebih rendah dari perkiraan. Pada akhir tahun, inflasi diperkirakan mencapai tingkat di bawah 5,5 persen, lebih rendah dari perkiraan awal di atas 6 persen.
Selain itu, BI juga menyebutkan kebijakan ini mempertimbangkan nilai tukar rupiah mengalami depresiasi.
Untuk perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, tetapi ditutup menguat di rentang Rp15.580-Rp15.650.