Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Telkom Bangun Data Center Rp3 Triliun, Apa Efeknya Bagi Kinerja?

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) baru saja memulai pembangunan data center dengan nilai investasi hingga US$198 juta atau Rp3,08 triliun di Batam.
Pekerja beraktivitas di lokasi proyek NeutraDC di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (21/12/2022). PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. melalui anak usahanya NeutraDC yang berkolaborasi dengan perusahaan telekomunikasi Singapura, Singtel dan PT Medco Power Indonesia memulai pembangunan data center dengan kapasitas 51 Megawatt (WM) di Batam - JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha.
Pekerja beraktivitas di lokasi proyek NeutraDC di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (21/12/2022). PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. melalui anak usahanya NeutraDC yang berkolaborasi dengan perusahaan telekomunikasi Singapura, Singtel dan PT Medco Power Indonesia memulai pembangunan data center dengan kapasitas 51 Megawatt (WM) di Batam - JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) baru saja memulai pembangunan data center dengan nilai investasi hingga US$198 juta atau Rp3,08 triliun di Batam. Analis melihat pembangunan data center ini memiliki prospek yang baik bagi Telkom.

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menuturkan prospek dari pembangunan data center oleh Telkom sangat baik bagi kinerja perseroan.

"Mereka [Telkom] lagi membangun fasilitas Data Center ini untuk mencaplok permintaan dari pasar data center dari Singapura," kata Arjun, kepada Bisnis, Kamis (22/12/2022).

Menurut Arjun, pasar data center masih sangat besar dan diekspektasikan akan bertumbuh pada masa depan. Arjun memandang pembangunan data center dapat menjadi katalis untuk kenaikan kinerja Telkom di masa depan.  

Adapun Infovesta merekomendasikan untuk buy saham TLKM, dengan target harga atau TP pada Rp4.280 per saham, dengan support di Rp3.580.

Sebelumnya, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan dalam proyek pusat data tersebut, Telkom menggandeng Singtel dan Medco Power. Nilai sharing ketiganya antara lain Telkom 60 persen, Singtel 36 persen, dan Medco 5 persen.

"Pertimbangan memilih Batam untuk membidik potensi pasar pusat data dari Singapura dan memenuhi kebutuhan pasar domestik," ujar Ririek.

Dia menambahkan pusat data bakal berlokasi di Kabil Industrial Estate dengan luas 5 hektare. Tahap awal, pusat data berkapasitas 17 MW akan selesai pada kuartal II/2024 yang terus dikembangkan hingga 51 MW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper