Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Adaro (ADRO) Julius Aslan Lepas 3 Juta Saham, Raih Cuan Rp11,7 Miliar

Direktur ADRO Julius Aslan melepas 3 juta sahamnya. Dengan penjualan ini, saham Julius berkurang menjadi 11 juta saham atau 0,03 persen, dari 14 juta saham.
Kegiatan pertambangan batu bara di wilayah operasional PT Adaro Energy Tbk./adaro.com
Kegiatan pertambangan batu bara di wilayah operasional PT Adaro Energy Tbk./adaro.com

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) Julius Aslan melepas kepemilikan 3 juta sahamnya di ADRO. Dari pelepasan tersebut, Julius mendapatkan Rp11,7 miliar.

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Corporate Secretary Adaro Energy Mahardika Putranto mengatakan Julius melakukan penjualan saham ADRO pada 20 Desember 2022. Penjualan ini dilakukan oleh Julius sebanyak dua kali.

Penjualan pertama dilakukan terhadap 2 juta saham ADRO, dengan harga Rp3.930 per saham. Dari penjualan ini, Julius mendapatkan dana sekitar Rp7,86 miliar.

Penjualan kedua dilakukan Julius dengan harga Rp3.920 per saham, terhadap 1 juta saham ADRO. Melalui penjualan ini, Julius mendapatkan dana sebesar Rp3,92 miliar.

Dengan penjualan ini, saham Julius di ADRO berkurang menjadi 11 juta saham atau 0,03 persen, dari 14 juta saham atau 0,04 persen.

Sebelumnya, Adaro diketahui tengah menjajaki menjajaki kemungkinan untuk menggaet sovereign wealth fund (SWF) Qatar menjadi investornya.

Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi 'Boy' Thohir mengatakan dirinya sebagai orang Indonesia memiliki kewajiban untuk mempromosikan investasi di Indonesia ke Qatar.

"Yang saya lagi jajaki, SWF Qatar ini luar biasa besar. Saya juga punya kewajiban sebagai orang Indonesia bagaimana bisa mempromosikan untuk investasi di Indonesia," kata Boy Thohir dikutip dari kanal YouTube Investor Plus, Selasa (20/12/2022).

Dia melanjutkan, ADRO ke depan tengah bergerak menuju industri yang lebih hijau. Menurutnya, saat ini ADRO telah memasuki bisnis aluminium smelter, green power plant, hydro power plant, hingga solar power plant.

"Menurut saya, saya ingin mengajak Qatar masuk Indonesia karena mereka selain punya uang, juga punya teknologi. Saya lihat solar power plant-nya yang cukup maju," tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper