Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) masuk dalam jajaran 10 besar emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI). ADRO menggeser PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) yang terdepak karena pelemahan sahamnya beberapa pekan terakhir.
Nilai kapitalisasi pasar (market cap) ADRO hingga penutupan perdagangan Jumat (16/12/2022) mencapai Rp124 triliun atau 1,33 persen dari total kapitalisasi pasar bursa yang mencapai Rp9.331 triliun.
ADRO menyusul keberhasilan emiten batu bara lainnya yakni PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) yang menempati peringkat keempat. Kapitalisasi pasar BYAN mencapai Rp465 triliun atau setara 4,98 persen dari total market cap pasar. BYAN hanya terpaut sekitar Rp2 triliun dari penghuni peringkat ketiga PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dengan market cap Rp467 triliun.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masih kokoh di peringkat pertama sebagai perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar dengan nilai menembus Rp1.050 triliun. Selanjutnya bank pelat Merah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp747 triliun.
Sementara itu, peringkat kelima ditempati oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dengan market cap sebesar Rp365 triliun. Posisi tersebut disusul PT Astra International Tbk. (ASII) di peringkat enam dengan kapitalisasi pasar senilai Rp234 triliun.
Selanjutnya PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) menempati peringkat ketujuh dengan market cap Rp216 triliun. Emiten konsumer PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) mengekor di peringkat kedelapan dengan kapitalisasi pasar Rp186 triliun dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) di peringkat kesembilan dengan market cap Rp181 triliun.
Baca Juga
Sampai penutupan perdagangan sesi I pada Senin (19/12/2022), saham ADRO menguat 1,29 persen ke level Rp3.940 per saham. Saham ADRO telah menguat 75,11 persen secara year-to-date (ytd).
Tren kenaikan harga saham tutur dirasakan anak usaha Adaro Energy, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR). Sejak resmi melantai di bursa pada 3 Januari 2022, harga saham ADMR telah melesat 1.155 persen.
Bloomberg dalam pemberitaannya pada pekan lalu bahkan menobatkan ADMR sebagai saham tercuan tahun ini setelah sempat menyentuh level harga tertinggi Rp2.990 per saham hanya tiga bulan setelah melantai di bursa.
Meski saat ini tengah bergerak sideways, pergerakan saham ADMR berhasil mengalahkan 2.803 emiten lain anggota Bloomberg World Index. Capital gain dari saham ADMR bahkan lebih dari dua kali lipat lebih tinggi daripada peringkat kedua yakni Turkish Airlines.
Analis memperkirakan saham ADMR berpotensi menguat akibat strategi Adaro untuk mendiversifikasi bisnisnya ke aluminium dan baterai untuk kendaraan listrik dengan mengandalkan laba yang diraup selama harga tinggi batu bara.