Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Boy Thohir Jajaki Peluang SWF Qatar Masuk ke Adaro (ADRO)

Saat ini, Adaro memasuki bisnis aluminium smelter, green power plant, hydro power plant, hingga solar power plant, dan mengajak SWF Qatar ikut serta.
Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (Adaro) Garibaldi Thohir (kanan) bersama Presiden Komisaris  Adaro Edwin Soeryadjaya (kedua kanan), Wakil Presiden Komisaris Adaro Theodore P. Rachmat (kiri) dan Komisaris Arini Saraswati Subianto, pada acara HUT Adaro ke-30, di Hotel Mulia (20/10/2022).
Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (Adaro) Garibaldi Thohir (kanan) bersama Presiden Komisaris Adaro Edwin Soeryadjaya (kedua kanan), Wakil Presiden Komisaris Adaro Theodore P. Rachmat (kiri) dan Komisaris Arini Saraswati Subianto, pada acara HUT Adaro ke-30, di Hotel Mulia (20/10/2022).

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menjajaki kemungkinan untuk menggaet sovereign wealth fund (SWF) Qatar menjadi investornya.

Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi 'Boy' Thohir mengatakan dirinya sebagai orang Indonesia memiliki kewajiban untuk mempromosikan investasi di Indonesia ke Qatar.

"Yang saya lagi jajaki, SWF Qatar ini luar biasa besar. Saya juga punya kewajiban sebagai orang Indonesia bagaimana bisa mempromosikan untuk investasi di Indonesia," kata Boy Thohir dikutip dari kanal YouTube Investor Plus, Selasa (20/12/2022).

Dia melanjutkan, ADRO ke depan tengah bergerak menuju industri yang lebih hijau. Menurutnya, saat ini ADRO telah memasuki bisnis aluminium smelter, green power plant, hydro power plant, hingga solar power plant.

"Menurut saya, saya ingin mengajak Qatar masuk Indonesia karena mereka selain punya uang, juga punya teknologi. Saya lihat solar power plant-nya yang cukup maju," tutur dia.

Sebelumnya, Presiden Direktur Adaro Power Dharma Djojonegoro mengatakan Grup Adaro sangat mendukung transformasi menuju energi baru dan terbarukan.

Sejak tahun 2018, menurutnya ADRO telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sistem rooftop atau atap dengan kapasitas 130 kWp di Kelanis, Kalimantan Tengah, untuk melayani kebutuhan listrik di area tambang Adaro.

Setelah berhasil dalam pembangunan dan pengoperasian PLTS atap 130 kWp, emiten berkode saham ADRO ini melakukan pengembangan dengan menambahkan kapasitas 468 kWp PLTS dengan sistem terapung (floating).

Dia menilai, PLTS terapung di Kelanis ini menjadi PLTS terapung terbesar di Indonesia untuk saat ini. Estimasi produksi listrik sekitar 618.000 kWh per tahun, atau setara dengan pengurangan emisi CO2 515 ton per tahun.

"Kami juga terus mejajaki pengembangan proyek EBT di group Adaro sendiri," ujar dia.

Selain itu, lanjut dia, ADRO juga mendukung tender EBT PLN, selain menjalankan green initiative jangka panjang melalui pembangunan smelter aluminium di kawasan industri hijau di Kalimantan Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper