Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SMGR dan SMCB Dapat Kredit Sindikasi Hijau Rp4,15 Triliun dan Rp2,74 Triliun

Penandatanganan Perjanjian Kredit Sindikasi SLL ini merupakan salah satu program untuk mewujudkan komitmen SMGR terhadap implementasi prinsip ESG.
Proses muat produk Semen Indonesia untuk pengiriman di Pelabuhan Teluk Bayur./Dwi Nicken Tari
Proses muat produk Semen Indonesia untuk pengiriman di Pelabuhan Teluk Bayur./Dwi Nicken Tari

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten semen BUMN, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) dan unit usahanya PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. (SMCB) mendapatkan kredit sindikasi Sustainability Linked Loan (SLL) dari 12 perbankan masing-masing Rp4,15 triliun dan Rp2,74 triliun.

Penandatanganan Perjanjian Kredit Sindikasi SLL ini merupakan salah satu program untuk mewujudkan komitmen SMGR terhadap implementasi prinsip ESG.

SLL merupakan salah satu program yang dapat memberikan dampak pada peningkatan ESG rating sehingga dapat mengembalikan SMGR ke dalam Index IDX ESG Leader dan meningkatkan kepercayaan investor. SLL ditujukan untuk refinancing eksisting hutang bank sindikasi dan tidak menambah hutang.

Selain sebagai komitmen SMGR terhadap inisiatif dekarbonisasi, SLL juga memberikan benefit penurunan margin bunga dibandingkan hutang bank sindikasi eksisting dengan terms yang lebih baik.

Dalam Perjanjian Kredit Sindikasi SLL ini, SMGR akan memperoleh kredit sebesar Rp4,15 triliun, sedangkan SMCB memperoleh kredit sebesar Rp2,74 triliun.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Semen Indonesia Andriano Hosny Panangian mengatakan peluncuran SLL ini merupakan langkah awal mendukung misi perusahaan guna menciptakan perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial yang berkelanjutan.

SLL juga merupakan inisiatif SMGR dan SMCB dalam kerangka Program Dekarbonisasi terutama untuk memitigasi Transition Risk dalam Framework Task Force on Climate Related Financial Disclosure (TCFD).

SMGR juga fokus mengembangkan inovasi menjawab tantangan yang ada di bidang building material yang ramah lingkungan dan memberikan solusi kepada stakeholders.

“Diharapkan, SLL akan menjadi satu aspek penting untuk menunjukkan keseriusan dalam hal ESG, sehingga dapat meningkatkan ESG Score SIG serta meningkatkan kepercayaan dan eksposur Investor," jelasnya dalam keterangan, Rabu (21/12/2022).

SMGR telah menetapkan Sustainability Framework dengan fokus pada penurunan emisi karbon secara bertahap dengan target 520 kg CO2/ton semen dan stretch target 493 kg CO2/ton semen pada tahun 2032.

Inisiatif penurunan emisi karbon tersebut juga akan berdampak positif pada cost efficiency sehingga meningkatkan profitabilitas Perusahaan. Selain itu, SLL memberikan keuntungan efisiensi margin bunga melalui pencapaian target penurunan emisi karbon.

Dua belas perbankan yang melakukan penandatanganan Perjanjian Kredit Sindikasi SLL dengan SIG dan SBI adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank BTPN Tbk, PT Bank HSBC Indonesia, PT Bank Maybank Indonesia Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank DBS Indonesia, PT Bank CTBC Indonesia, PT Bank Permata Tbk, MUFG Bank, Ltd. cabang Jakarta, serta PT Bank Danamon Indonesia Tbk sebagai Mandated Lead Arranger and Bookrunner (MLAB). PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dalam hal ini juga bertindak sebagai agen fasilitas.

Senior Vice President Corporate Banking 2 Group Bank Mandiri Budi Purwanto mengungkapkan implementasi SLL oleh SIG dan SBI selaku pemimpin pasar industri semen, diharapkan dapat mendorong pelaku industri dalam mendukung pembangunan dan perekonomian berkelanjutan.

"Bank Mandiri menyambut positif atas inisiatif SMGR dalam menerbitkan Sustainability Framework per 14 Oktober 2022 dan diimplementasikan salah satunya dengan penandatanganan Perjanjian Kredit SLL untuk SIG dan SBI di hari ini," katanya.

BMRI terlibat dalam proses SLL dimulai dari penyusunan Sustainability Framework sebagai Sustainability Coordinator bersama dengan HSBC, dan dalam pembiayaan dapat turut serta sebagai Kreditur dan MLAB.

Sementara itu, Direktur Wholesale Banking Bank HSBC Indonesia Riko Tasmaya menyampaikan bangga menjadi bagian dari komtimen melaksanakan ESG melalui SLL, setelah terlibat dalam perancangan Sustainability Framework di SIG and SBI.

"Hal ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk menjadi net zero bank, serta mendukung perekonomian Indonesia yang berkelanjutan," tambahnya.

Head of Syndication & Corporate Solution Division Bank Negara Indonesia Yogi Bima Sakti mengungkapkan Semen Indonesia yang merupakan pemimpin pasar sektor industri semen, telah berhasil tetap tumbuh dan bertahan di posisi puncak.

"Fasilitas Kredit Sindikasi dalam bentuk SLL menjadi bukti bahwa SIG peduli atas keberlangsungan lingkungan hidup baik di internal maupun eksternal SMGR dan menjadi Langkah baik untuk kedepannya baik bagi MGR maupun para Kreditur/MLAB yang saat ini telah berpartisipasi dalam fasilitas SLL," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper