Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semen Indonesia (SMGR) Akuisisi SMBR, Bisa Efisiensi Rp1,6 Triliun

Berdasarkan kajian Semen Indonesia (SMGR), potensi nilai tambah dari sinergi dengan Semen Baturaja (SMBR) mencapai Rp1,66 triliun selama 2022-2026.
Pekerja memindahkan semen Tonasa (Semen Indonesia Group) ke atas kapal di Pelabuhan Paotere, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (10/6)./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Pekerja memindahkan semen Tonasa (Semen Indonesia Group) ke atas kapal di Pelabuhan Paotere, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (10/6)./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - Bergabungnya PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. (SMBR) ke PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) bakal menambah kapasitas produksi SMGR hingga memacu efisiensi dalam 5 tahun ke depan.

Berdasarkan catatan Bisnis, Semen Baturaja telah merampungkan Pabrik Baturaja II yang mulai berproduksi secara komersial pada 1 September 2017, dengan kapasitas produksi sebesar 1,85 juta ton semen, sehingga total kapasitas produksi Semen Baturaja menjadi sebesar 3,85 juta ton semen per tahun.

Dengan kepemilikan saham mayoritas SMGR terhadap SMBR, laporan keuangan SMBR hingga kapasitas produksinya akan terkonsolidasi dengan laporan keuangan SMGR. Hal ini akan meningkatkan pendapatan konsolidasian di masa mendatang.

Direktur Utama Semen Indonesia Donny Arsal mengatakan integrasi Semen Baturaja ke SMGR merupakan langkah besar untuk memperkuat posisi BUMN Sub Klaster Semen dalam menghadapi tantangan pasar yang kompetitif.

Hingga saat ini, SIG telah terbukti mampu menciptakan nilai atas sinergi dari berbagai entitas di dalam grup sehingga menjadi competitive advantage dalam persaingan di industri semen.

“Semen Baturaja adalah kekuatan di Sumatera Bagian Selatan. Integrasi Semen Baturaja ke SIG memiliki potensi sinergi yang sangat besar untuk mendukung posisi dan melengkapi footprint BUMN Sub Klaster Semen, khususnya di wilayah Sumatera yang merupakan pasar domestik terbesar kedua," kata Donny dikutip Selasa (20/12/2022).

Konsolidasi ini dilakukan di tengah lesunya permintaan dibandingkan dengan kapasitas produksi perusahaan semen. Per 2020, utilisasi pabrik semen di Indonesia hanya 56 persen karena permintaan yang turun sementara kapasitas terpasang sudah kadung tinggi.

Berdasarkan kajian SMGR, potensi nilai tambah dari sinergi ini mencapai Rp1,66 triliun selama 2022-2026 melalui optimalisasi pendapatan dan efisiensi biaya sepanjang rantai pasok.

Sementara itu, Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, sinergi SMBR dan SMGR merupakan milestone penting dari keseluruhan rencana transformasi BUMN untuk streamlining dan clustering Sub Klaster semen.

“Pada 2023 juga akan menjadi momen realisasi pembangunan IKN sebagai katalis infrastruktur dan properti, serta berkontribusi pada pemulihan ekonomi," katanya.

Dia berharap dalam kurun waktu dua sampai tiga tahun, industri semen pun segera pulih melalui inovasi, optimalisasi dan efisiensi mengatasi beban biaya, menjaga struktur biaya dan konsistensi EBITDA.

Pemerintah Indonesia resmi melakukan inbreng saham mengalihkan saham Negara Republik Indonesia sejumlah 7.499.999.999 saham Seri B dengan nilai seluruhnya sebesar Rp2.848.672.369.646 atau Rp2,84 triliun mewakili 75,51 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Semen Baturaja ke dalam saham SMGR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper