Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PTBA Gandeng RMKE Percepat Penjualan Batu Bara, Mengapa?

PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) berupaya menyusutkan cadangan batu baranya yang masih melimpah
Tumpukan batu bara di dekat Train Loading Station (TLS) milik PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) di Muara Enim, Sumatra Selatan. PTBA menargetkan produksi batu bara hingga 37 juta ton pada tahun 2022 mendatang./Bisnis - Aprianto Cahyo Nugroho
Tumpukan batu bara di dekat Train Loading Station (TLS) milik PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) di Muara Enim, Sumatra Selatan. PTBA menargetkan produksi batu bara hingga 37 juta ton pada tahun 2022 mendatang./Bisnis - Aprianto Cahyo Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten batu bara pelat merah PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) berupaya menyusutkan cadangan batu baranya yang masih melimpah menuju rencana net zero pada 2060.

Direktur PTBA Arsal Ismail mengatakan kerja sama dengan PT RMK Energy Tbk. (RMKE) untuk membantu mempercepat penjualan cadangan batu bara di pit PTBA di Sumatera Selatan.

“Sampai dengan kemarin-kemarin kita belum melakukan penjualan darat, beberapa bulan terakhir kami sudah coba tidak melakukan penjualan menggunakan jalan umum, kami menggunakan pihak ketiga dan memang belum banyak terjual,” jelas Arsal dalam konferensi pers MoU PTBA dan RMKE, Jumat (16/12/2022).

Arsal mengungkapkan dari kerja sama dengan PT KAI, kapasitas angkut PTBA lewat kereta api maksimal hanya di 32 juta ton, sementara PTBA ingin meningkatkan penjualan.

“Dengan RMKE yang sudah punya fasilitas angkutan keluar, kami bekerja sama dengan RMKE untuk mengoptimalkan penjualan kami yang selama ini dengan kapasitas kereta api sudah maksimal,” terangnya.

Arsal mengungkapkan cadangan batu bara PTBA masih ada sekitar 3 miliar metrik ton, yang juta tidak dioptimalkan dan dikerjasamakan akan memakan waktu yang sangat lama untuk habis, sementara dituntut untuk net zero 2060.

“Jadi kami optimalkan sebelum net zero batu bara yang kami miliki sudah kami optimalkan di samping kami kembangkan ke produk hilirasi lainnya,” jelasnya.

Adapun, Direktur Operasional RMKE William Saputra menambahkan bahwa penambahan angkutan batu bara PTBA akan mengakomodasi RMKE untuk dapat meningkatkan volume jasa logistik hingga 70 persen dan penjualan batu bara hingga 2,5 kali lipat pada tahun 2026 jika dibandingkan dengan target tahun ini.

“Kenaikan harga batu bara juga menjadi katalis bagi bisnis batu bara saat ini, namun kami menyadari bahwa momen ini tidak akan bertahan lama dan telah mempertimbangkan koreksi harga batu bara di masa depan. Untuk itu RMKE terus berupaya mengoptimalkan volume yang terus meningkat untuk mengimbangi koreksi harga tersebut,” paparnya.

Dengan upaya tersebut, manajemen RMKE semakin optimistis untuk dapat menjaga kesehatan keuangan yang berkelanjutan ke depannya dengan komitmen memberikan pelayanan jasa logistik batubara yang berkualitas dan terintegrasi,” tambah William. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Pandu Gumilar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper