Bisnis.com, DOHA — PT Ilectra Motor Group (IMG), entitas dari grup PT Indika Energy Tbk. (INDY) yang bergerak di kendaraan listrik, memiliki pabrik dengan kapasitas produksi 100.000 unit motor per tahun.
Director and Group Chief Investment Officer Indika Energy Purbaja Pantja menyampaikan Ilectra Motor Group merupakan perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh INDY.
Dia menyebutkan IMG telah memproduksi motor listrik ALVA melalui pabrik di Cikarang, Jawa Barat. Pabrik tersebut berukuran 17.600 meter persegi dengan kapasitas produksi 100.000 unit motor per tahun.
Purbaja menambahkan serah terima perdana unit motor telah dilakukan secara resmi pada 30 November 2022.
Dia menekankan keberadaan ALVA.merupakan produk dalam negeri yang dilengkapi dengan fitur-fitur berteknologi tinggi yang memberikan pengalaman tersendiri bagi konsumen otomotif nasional.
"Kami ingin mengajak masyarakat untuk merasakan bahwa keberadaan ALVA bukanlah sekadar motor tetapi ALVA merupakan gaya hidup" kata Purbaja kepada Bisnis, di sela-sela kunjungan Indika ke India dan Qatar, di Doha Qatar Jumat (16/12/2022).
Baca Juga
Sementara itu, PT Electra Mobilitas Indonesia (EMI), induk usaha IMG, mendapatkan dukungan pendanaan dari Standard Chartered Indonesia, untuk mendukung layanan produksi motor listrik ALVA.
Purbaja mengatakan pihaknya terus mendapatkan dukungan dari banyak pihak untuk pengembangan motor listrik ALVA.
"Yang terbaru kami baru saja mendapatkan fasilitas US$10 juta dari Standard Chartered Indonesia," katanya
Melalui perjanjian ini, Standard Chartered Indonesia akan membantu IMG membangun praktek yang bersifat berkelanjutan dalam sistem rantai pasokan mereka.
Purbaja yang juga Direktur Utama Ilectra Motor Group memaparkan pengembangan motor listrik ALVA merupakan bagian dari upaya INDY untuk diversifikasi bisnis non-batubara seperti kendaraan listrik, pertambangan emas, solusi berbasis alam, energi baru dan terbarukan, serta teknologi digital.
INDY bahkan telah mengumumkan target untuk meningkatkan pendapatan non-batubara sebesar minimal 50 persen pada 2025.
Sejalan dengan tujuan yang ditetapkan oleh IMG dan INDY untuk mengurangi emisi karbon mereka, Standard Chartered telah menyediakan fasilitas Pembiayaan Faktur Impor yang akan membatasi penggunaan pembiayaan hanya untuk pemasok yang menyediakan bahan baku dan suku cadang yang terkait dengan produksi motor listrik ALVA.
Kemitraan antara Standard Chartered dan grup usaha INDY dikarenakan lebih dari 90 persen pendapatan EMI dihasilkan dari kegiatan ramah lingkungan.
Selain menyediakan fasilitas pendanaan faktur impor, Stanchart juga akan mendukung operasional treasury dari EMI.
“Kami sangat antusias dengan dukungan Standard Chartered kepada IMG untuk mendorong ekosistem mobilitas dan lifestyle yang lebih hijau melalui sepeda motor listrik ALVA. Semoga ini menjadi awal yang baik bagi upaya kami dan seluruh rantai pasok untuk menghadirkan solusi kendaraan listrik terbaik untuk masa depan Indonesia yang lebih berkelanjutan,” ungkap Purbaja.