Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (12/12/2022). Namun, saham GOTO dan ARTO masih saja tertekan.
IHSG ditutup pada posisi 6.734,45, menguat 0,29 persen atau 19,33 poin. IHSG bergerak pada rentang 6.641 - 6.734 sepanjang perdagangan hari ini
Tercatat, 316 saham menguat, 226 saham melemah dan 162 saham bergerak ditempat. Kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp9.272,84 triliun.
PT Meta Epsi Tbk (MTPS) terpantau menjadi saham dengan kenaikan terbesar hari ini setelah menguat 34,76 persen ke Rp101.
Saham lain yang terpantau menguat adalah PT Black Diamond Resources Tbk (COAL) yang naik 5,73 persen ke Rp166, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) yang menguat 5,12 persen ke level Rp1.130, serta PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dengan kenaikan 3,26 persen ke Rp3.800.
Sementara itu, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) masih terpantau melemah 6,45 persen ke level Rp87. Saham lain yang terkoreksi di antaranya adalah PT Bank Jago TBk (ARTO) dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dengan koreksi masing- masing sebesar 6,52 persen dan 6,7 persen.
Baca Juga
Tim riset Bahana Sekuritas menyebut IHSG berpeluang rebound usai ditutup terkoreksi 1,31 persen pada perdagangan akhir pekan lalu. IHSG diprediksi bergerak pada rentang 6.650-7.000 untuk perdagangan hari ini.
Dari sisi domestik, IHSG ditutup melemah pada pekan lalu dengan sektor energi, teknologi dan industrial masing-masing menekan IHSG hingga 2,58 persen, 1,77 persen, dan 1,46 persen. Adapun nett sell yang dicatatkan dari investor asing mencapai Rp1.922 triliun.
“Diperkirakan hari ini Senin (12/12) IHSG berpotensi menguat (Rebound) dengan range 6650-7000,saham sektoral yang dapat diperhatikan Banking, Pulp Paper, and Cement,” tulis Bahana Sekuritas dalam risetnya, Senin (12/12/2022).
Sementara dari sisi mancanegara, bursa Walstreet ditutup melemah usai Amerika Serikat (AS) merilis data Producer Price Index (PPI) yang naik 0,4 persen secara month-to-month (MoM). Hal ini membuat bank sentral AS atau the Fed diperkirakan masih akan mengambil sikap hawkish terhadap kebijakan suku bunga dalam jangka panjang.