Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi masih menguji support trend jangka menengah pada rentang 6.684-6.730 untuk perdagangan pekan depan.
Deputy Head of Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati mengatakan IHSG sudah melemah lebih dari 4 persen dalam sepekan. Hal ini berbanding terbalik dengan bursa saham Asia yang mayoritas bergerak menguat.
“Dari Bursa Asia, mayoritas bergerak menguat dipimpin oleh bursa saham Hong Kong yang dalam sepekan sudah menguat lebih dari 6 persen,” ujar Ike dalam risetnya, Sabtu (10/12/2022).
Adapun penggerak mayoritas bursa saham di Asia adalah langkah pemerintah China yang mengumumkan berakhirnya Covid-19 pada awal pekan Senin, (5/12/2022).
Sementara itu, sentimen negatif dalam negeri adalah rilisnya data ekonomi berupa data data retail sales dan consumer confidence index periode November yang melambat dibanding bulan sebelumnya.
Selain itu, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) juga dinilai masih menjadi pemberat IHSG sejak awal pekan. Selain GOTO, BYAN, dan TLKM juga menjadi penekan bagi IHSG.
Baca Juga
“Data ekonomi dalam negeri memang mengalami perlambatan. Namun, setelah dilihat lebih jauh ternyata faktor utama penurunan IHSG lebih dikarenakan terbebani oleh penurunan GOTO dan BYAN,” jelas Ike.
Pelaku pasar akan menantikan pertemuan pejabat bank sentral Amerika Serikat atau The Fed pada pekan depan. Adapun pertemuan tersebut akan menentukan arah suku bunga yang diperkirakan naik 50 basis poin ke level 4,5 persen
Ike menyebut angka 6.684 menjadi angka yang perlu dijaga sebelum IHSG melanjutkan pelemahan menuju titik previous Low di rentang 6.560-6.505.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.